Mbay, VoxNtt.com- Masa reses wakil ketua komisi III DPR, Benny K. Harman melakukan kunjungan di desa Rendu Butowe, Aesesa Selatan, Kabupaten Nagekeo, Minggu, (6/10).
Pada kesempatan itu, kepada Benny K. Harman (BKH) disampaikan keluhan warga terkait rencana pembangunan waduk Lambo yang dinilai merugikan masyarakat setempat. Dikatakan warga, mereka terancam kehilangan 400 Ha lahan pertanian jika waduk ini dibangun di tanah tersebut.
BACA: Kehidupan 5000-an Warga Lambo Terancam
Aspirasi itu langsung disampaikan Benny kepada bupati Nagekeo, Elias Djo paska pulang dari Desa Butowe.
“Saya baru pulang dari Desa Rendu Butowe. Masyarakat di sana sudah cukup ekstrim. Mereka menolak rencana pembangunan waduk Lambo dan tidak akan menerima apapun bentuk kompensasi yang akan diberikan oleh pemerintah daerah. Apa sebetulnya yang terjadi?” tanya Benny kepada Bupati Djo di rumah jabatan bupati di Mbay.
Bupati Djo kepada BKH menjelaskan bahwa pemda sedang melakukan survey lokasi.
“Kami sedang survey. Survei ini bukanlah kali pertama. Sebelumnya sudah pernah dilakukan, namun hasilnya belum memuaskan semua pihak. Masih ada pro kontra terhadap Waduk Lambo ini”, ujarnya.
Kendati demikian, lanjut Bupati Djo, pemda Nagekeo akan terus melakukan survey. Saat melakukan survey ini masyarakat diharapkan agar tidak menghadang pemda.
“Survei ini dilakukan agar pemda dapat mereview besaran lokasi dan manfaat baik positif maupun negatif”, ujar alumnus FIA Brawijaya Malang ini.
Menurutnya, jika berdasarkan survey, lokasi 400 ha yang akan menelan biaya sekitar 1,8 triliun terlalu besar, maka akan dikurangi. Demikian pula dengan manfaatnya.
“Jika manfaat negatif lebih banyak daripada manfaat positifnya tentu saya sebagai bupati akan melihat ulang rencana pembangunan waduk Lambo ini”. (Kontributor: Rikar/VoN)