Jika manfaat negatif lebih banyak daripada manfaat positifnya tentu saya sebagai bupati akan melihat ulang rencana pembangunan waduk Lambo ini
Mbay, VoxNtt.com-Rencana pemerintah daerah Kabupaten Nagekeo untuk membangun Waduk Lambo menimbulkan kecemasan bagi warga Desa Rendu Butowe, Desa Labolewa dan Desa Ulupu.
Rencana pembangunan waduk ini mengakibatkan kurang lebih 5000-an warga di tiga (3) desa tersebut terancam kehilangan tanah.
“Warga akan terus menghadang usaha-usaha pemerintah daerah Nagekeo yang mau membangun waduk Lambo di tempat kami ini. Ini tanah yang sangat potensial untuk pertanian dan peternakan. Semua potensi ini akan hilang kalau ditenggelamkan jadi waduk”, ujar Nur kepada VoxNtt.com, Minggu (6/11).
BACA: Kehidupan 5000-an Warga Lambo, Nagekeo Terancam
Menanggapi penolakan warga, Bupati Nagekeo, Elias Djo mengaku pembangunan waduk masih dalam tahap survey. Menurutnya pembangunan waduk dihenti atau diteruskan tergantung dari hasil survey.
“Jika manfaat negatif lebih banyak daripada manfaat positifnya tentu saya sebagai bupati akan melihat ulang rencana pembangunan waduk Lambo ini” ujarnya.
“Sejauh ini, ada beberapa dampak positif yang akan diperoleh. Dampak positif tersebut misalnya utk pariwisata, pembangkit listrik tenaga air, budidaya ikan air tawar, pengembangan ekonomi masyarakat sekitar dan sebagainya. Namun sisi-sisi negatif juga sedang dilakukan,” jelas bupati Djo.
BACA: BKH Pertanyakan Pembanguan Waduk Lambo Pada Bupati Nagekeo
Untuk itu, lanjut bupati Djo, pemerintah akan selalu mencarikan jalan yang terbaik buat masyarakat. Kompensasi atau ganti rugi akan diberikan dan relokasi warga pasti akan dipertimbangkan dengan baik.
“Tidak ada yang perlu ditakutkan oleh masyarakat Rendu. Jika saat ini kami meminta bantuan polisi untuk berada di lapangan, itu bukan intimidasi. Itu untuk keselamatan konsultan pemda yang sedang bekerja agar mendapatkan jalan terbaik,” kata bupati Djo. (Kontributor: Rikar/VoN)