Tanpa Ende, kita tidak ada Bapak Bangsa. Tanpa Ende, kita tidak memiliki ideologi bangsa. Maka, saya katakan, kalau mau belajar toleransi datang ke Ende,
Ende, VoxNtt.com-Menyikapi isu nasional serta rencana aksi masyarakat Jakarta pada 2 Desember nanti, Pemerintah Kabupaten Ende, Kodim 1602 Ende, Kepolisian Resor Ende, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda serta beberapa elemen masyarakat menggelar rapat persiapan kegiatan “Nusantara Bersatu” yang rencana dilangsungkan pada Rabu, 30 November 2016 di Lapangan Pancasila.
Rapat gabungan yang dimotori TNI tersebut dilaksanakan di Aula lantai dua, Kantor Bupati Ende, Jumat (25/11).
Bupati Ende, Marselinus Y.W. Petu, menyinggung isu sara yang beredar pada kalangan masyarakat baik daerah maupun secara nasional.
Bupati Marsel menegaskan, Ende merupakan salah satu wilayah pengasingan Presiden pertama, Soekarno oleh Kolonial Belanda selama empat tahun (1934-1938).
“Tanpa Ende, kita tidak ada Bapak Bangsa. Tanpa Ende, kita tidak memiliki ideologi bangsa. Maka, saya katakan, kalau mau belajar toleransi datang ke Ende,”Tegas Bupati Marsel.
Bupati menilai isu sara yang melibatkan Gubernur DKI Jakarta non aktif, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menjadi persoalan yang sangat fenomenal. Menurut Bupati Marsel, jika tidak dilakukan tindakan prefentif, maka isu tersebut dapat menjalar ke sejumlah daerah.
“Kita mesti melakukan lebih awal mengenai isu ini. Dan saya meminta agar masyarakat Kabupaten Ende tidak terprovokasi dengan isu-isu yang beredar.”Katanya.
“Kita bersyukur karena wilayah kita tidak cukup pengaruh. Karena kita tahu bahwa Ende menjadi metropolis, menjadi kota pluralis. Tanpa Ende, Indonesia tidak memiliki bapa bangsa. Dan ini saya bicara ulang-ulang bahwa Ende merupakan kota Pancasila dan kita masyarakat Ende harus mengamalkan.”Tegas Bupati Marsel.
Sementara itu, Kapolres Ende, AKBP Ardiyan Mustaqim pada kesempatan yang sama menghimbau agar masyarakat tidak terpengaruh dengan isu-isu yang beredar. Pasalnya, ada kelompok-kelompok kecil yang tidak ingin Indonesia hidup rukun dan damai.
“Ada isu-isu yang ingin memecah bela. Jadi, kita tidak usah terpengaruh dengan isu-isu yang tidak benar. Saya berharap kita terpengaruh itu.”Harap Kapolres Ardiyan.
Beliau menegaskan bahwa kasus yang menimpah Ahok telah diproses secara hukum. Oleh karena itu, masyarakat diharapkan untuk menghormati hukum yang berlaku di tanah air.
“Negara kita adalah Negara hukum. Jadi kita harus menghargai dan menghormati hukum.”Ujar Kapolres.
Dandim 1602 Ende, Letkol Kavaleri Suteja mengatakan kegiatan Nusantara Bersatu merupakan tindakan prefentif untuk mengatasi isu rencana demonstrasi pada 2 Desember nanti.
Pasalnya, pihak TNI bersama Polri berupaya menggalangkan masyarakat untuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) agar tetap utuh.
“Ini adalah instruksi dari pimpinan kami. Kita di Kabupaten Ende harus menjadi contoh dan teladan yang baik bagi bangsa kita. Ende adalah Indonesia. Jadi kita harus jaga sama-sama. Kita akan lakukan kegiatan bersama pada tanggal 30 November nanti di lapangan Pancasila.”Kata Dandim.**(Ian/VoN)
Foto Feature: Dandim 1602 Ende, Bupati Ende, Kapolres Ende dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri Ende saat rapat gabungan di aula lantai dua Kantor Bupati Ende, Jumad (25/11)