Ruteng, VoxNtt.com- Dewan Pimpinan Daerah (DPD) II Partai Golkar Manggarai menetapkan Ibrahim Agustinus Medah menjadi calon Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam Pilgub 2018 mendatang.
Hal itu dikatakan Ketua DPD II Golkar Manggarai, Simprosa Rianasari Gandut, saat menyampaikan sambutan pada acara pembukaan Musyawarah Daerah (Musda) Golkar Manggarai ke-IX di aula Efata, Jumat, (9/12/2016) sore.
Ia menjelaskan, penetapan tersebut merupakan keputusan Musda Golkar NTT yang dilaksanakan beberapa bulan lalu di Kupang.
“Ini adalah perintah partai yang wajib kita jalan dan wajib menangkan,” tegas Osi
Menurut Osi, sebagai kader dan pengurus partai Golkar setiap hasil keputusan wajib dijalankan.
Terpisah, Ibrahim Medah menyatakan siap maju sebagai calon gubernur NTT dalam Pilgub yang berlangsung pada tahun 2018 mendatang.
Dalam sambutannya, Ketua DPD I Golkar NTT itu menjelaskan, dirinya maju dengan satu tekad yaitu memberantas kemiskinan yang masih menggerogoti masyarakat.
“Kita harus mengakui kemiskinan. Kalau kita menyangkalinya, kita tidak bisa mencari solusi.
Kalau kita menyembunyikan masalah maka masalah itu mencekram kita,” ujar Medah yang disambut tepung tangan meriah para kadernya di Kabupaten Manggarai.
Kemiskinan NTT, kata dia, ditandai dengan berbagai aspek pembangunan yang masih belum dimaksimalkan oleh pemerintah.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) misalnya, berdasarkan data sensus masih jauh tertinggal dengan daerah-daerah lain di Indonesia.
Medah menjelaskan, IPM ini terdiri berbagai indikator seperti, aspek kesehatan, pendidikan, dan daya beli masyarakat yang diukur dari pendapatan per-kapita.
Ia mengatakan, derajat kesehatan di NTT ini masih merosot dari daerah-daerah lain di Negara ini. Berbagai lembaga telah mengukurnya dari aspek yang berbeda.
“Beberapa tahun terakhir contohnya sudah 2.000 anak yang meninggal. Dan 70.000-an ibu yang mati saat melahirkan. Belum lagi kalau diukur dari gizi. Kita banyak gizi buruk. kita masih tertinggal jauh,” tegas salah satu senator RI dari NTT itu.
Sedangkan dari sisi pendidikan, NTT masih rata-rata 7 tahun lama sekolah. Sedangkan rata-rata secara nasional lama pendidikan sudah 9 tahun.
“Lama pendidikan kita rata-rata tamat SD plus satu tahun. Sedangkan nasional sudah tamat SMP. Itu berarti masih jauh tertinggal,” tegas Medah membandingkan.
Terakhir, daya beli yang diukur dari income perkapita di NTT baru rata-rata Rp 7 juta pertahun. Sementara rata-rata pendapatan perkapita nasional sudah mencapai Rp 40 juta per tahun.
“Ketertinggalan inilah yang membuat kita miskin dan jauh tertinggal dari daerah lain. Dalam persaingan, kita tertindas oleh daerah-daerah lain di Indonesia,” katanya.
Karena itu jika dipercayakan rakyat NTT, janji Medah, dirinya akan memprioritas pembangunan di sektor pertanian. Sebab, 71 persen masyarakat NTT berprofesi sebagai petani.
“Sektor pertanian belum maksimal kita olah. Apa yang kita lakukan dari tahun ke tahub belum menjawab persoalan kemiskinan,” aku Medah. (Ardy Abba/VoN)
Foto Feature: Ibrahim Agustinus Medah, Ketua DPD I saat menyampaikan sambutan pada acara pembukaan Musda IX Manggarai (Ardy Abba/VoN)