Kota Kupang, VoxNtt.com – Sejumlah elemen masyarakat dari berbagai organisasi melakukan aksi 1000 lilin di Taman Nostalgia Kupang, Sabtu (17/12) malam.
Di bawah gong raksasa yang merupakan simbol perdamaian NTT, sejumlah elemen masyarakat menyampaikan rasa empati atas tindakan kekerasan yang di alami 7 (tujuh) anak SDN I Seba, Sabu Raijua.
Acara tersebut dimulai dengan menyalakan lilin, pengucapan pesan-pesan solidaritas dan terakhir doa bersama.
Sekretaris BaraJP NTT, Hildebertus Selly mengatakan aksi dilatarbelakang oleh peristiwa yang terjadi Sabu Raijua pada Selasa, 13 Desember 2016 serta kejadian-kejadian yang sama yang terjadi di Indonesia pada hari itu.
“Kita tidak boleh tersandera dengan rasa terkejut dan ketakutan. Sebagai elemen bangsa pencinta damai yang memiliki solidaritas yang kuat dalam Pancasila dan UUD 1945” kata Selly di sela-sela kegiatan.
Lebih lanjutkan ia menegaskan sebagai orang muda NTT,semua pihak mesti bersepakat bahwa Menolak Negara tunduk terhadap teror dan intimidasi dalam bentuk apapun.
“Kita harus menunjukan keberpihakan kita kepada keadilan dan kemanusiaan. Dan perlawanan terhadap kemiskinan, tidak bisa diejawantahkan dengan melakukan kejahatan kemanusian terhadap orang-orang yang tidak bersalah”, tegasnya
Hadir juga pada kesempatan itu Direktur WALHI NTT, Umbu Wulang Paranggi. Umbu demikian ia disapa mengatakan bahwa NTT saat ini mengalami multi-krisis yang menjadi fakta di masyarakat NTT.
“Salah satunya adalah krisis kemanusian, krisis ini menyebabkan tindakan kekerasan seperti yang terjadi di Sabu cukup membuat kita prihatin, sebab telah melakukan kriminalisasi terhadap adik-adik kita. Tapi kita tidak boleh terpancing dengan keadaan bahwa peristiwa ini murni kriminalisasi tidak ada kaitan dengan Sara (Suku, Agama, ras dan Antar golongan” tegas Umbu saat menyampaikan pesan-pesan solidaritas.
Senada dengan Walhi NTT, Sekretaris jenderal BaraJP, Utje Gustaf Patty menegaskan, tindakan kriminalisasi dalam bentuk apapun harus dilawan sebagai wujud kita menjaga dan merawat kebersamaan sebagai anak bangsa yang mencintai perdamai.
“Kalian semua sebagai generasi muda daerah (NTT, red) ini, harus menjaga perdamaian dan terus memperjuangkan nasib daerah ini untuk menjadi baik. Semuanya ada ditangan teman-teman” harap dia sebelum menutup kegiatan aksi 1000 lilin.
Aksi Solidaritas ini mengusung semangat solidaritas sebagai simbol perdamaian antar sesama anak bangsa, yang diinisiatif oleh Barisan Relawan Jokowi Presiden (BaraJP) Nusa Tenggara Timur (NTT).
Beberapa organisasi yang juga hadir antara lain, WALHI NTT, GETAR NUSA, BARACARE dan sejumlah pemuda dan mahasiswa di Kota Kupang, ibu kota Provinsi NTT.
Hadir pula dalam kegiatan tersebut, Penasehat DPD BaraJP NTT, George Eman, Wakil ketua Baracare Indonesia, Lylyes Patty, Penasehat Getar Nusa NTT, Hilce Baun. (Andre/VoN)