Kota Kupang, VoxNtt.com-Setelah perayaan HUT NTT ke-58 sekaligus soft opening kantor baru di jalan Eltari, KotaKupang Senin (20/12/2016), gubernur Frans Lebu Raya diminta untuk tidak menutup mata terhadap keberadaan anak-anak penjual koran di lampu merah jalan Eltari yang berada tepat di depan kantor gubernur yang baru tersebut.
Hal ini disampaikan oleh direktris rumah perempuan, Libby Sinlaeloe saat dihubungi VoxNtt.com melalui teleponnya, Rabu (21/12/2016).
Menurut Libby, bangunan megah kantor gubernur itu sama sekali tak mencerminkan kondisi sosial masyarakat NTT yang miskin dan terbelakang, tetapi malah membuat kesenjangan sosial semakin menganga.
Keberadaan anak-anak (penjual) koran di depan kantor gubernur itu adalah bukti nyata potret kemiskinan NTT.
Anak-anak yang setiap hari jualan koran di jalan Eltari itu adalah generasi masa depan NTT yang menjadi korban kemiskinan dan harus diperhatikan, baik pemerintah provinsi (pemprov) maupun pemerintah kota (pemkot) Kupang.
“Setiap hari anak-anak itu berjualan di antara bangunan-bangunan megah di sekelilinginya yakni kantor gubernur yang baru dan kantor Bank Indonesia (BI) yang baru, ada juga kantor pos polisi di depannya tetapi seperti dibiarkan saja begitu” tegas Libby.
Pemerintah menurutnya harus memfasilitasi anak-anak tersebut agar dapat mengenyam pendidikan.
“Jika tidak bisa disekolahkan ya coba diberikan pelatihan agar anak-anak itu bisa memperoleh keterampilan sehingga tidak hanya jualan koran saja” tambahnya.
Ia mengatakan sebagai seorang pimpinan satuan kerja perangkat daerah (SKPD), gubernur mesti memerintahkan dinas-dinas terkait agar bisa memperhatikan nasib anak-anak ini seperti dinas sosial propinsi dan biro pemberdayaan perempuan dan anak.
Keberadaan dinas-dinas ini harus dioptimalkan programnya, dalam mensejahterakan rakyat terutama anak-anak yang kurang beruntung dan jarang diperhatikan.
Melalui media ini, ia berharap agar dengan beraktivitas di kantor baru yang megah itu, pemerintah kita harus berusaha semaksimal mungkin meningkatkan kinerjanya dan lebih peka dengan kondisi masyarakat sekitarnya.
“Jangan sampai kerja di dalam ruangan yang mewah tapi kualitas kinerjanya rendah dan terinabobo lalu lupa diri akan tugas dan tanggung jawabnya” kata Libby.
Soal kantor Gubernur baru yang megah tersebut Libby menegaskan harus ada keseimbangan antara kemegahan kantor dengan kualitas kinerja serta lebih peka dengan kondisi sosial masyarakat sehingga meminimalkan jarak kesenjangan sosial yang ada di Provinsi NTT.
Di momentum hari Ibu nasional, Libby juga tak lupa mengucapkan selamat bagi seluruh perempuan dan Ibu di NTT agar tetap menjadi perempuan tangguh sembari meminta kepada pemerintah agar ke depannya dapat meningkatkan program pemberdayaan terhadap perempuan.
“Melalui program tersebut, sekiranya kesejahteraan perempuan NTT itu dapat ditingkatkan, karena kesejahteraan perempuan itu akan berhubungan langsung dengan kesejahteraan anak” ujarnya. (BJ/VoN)
Foto Feature: Libby Sinlaeloe