Maumere, VoxNtt.Com– Hujan dan angin pada akhir-akhir ini memang sering menyisahkan material-material di jalan raya.
Material-material tersebut antara lain tanah, batu kerikil, sampah, bahkan batang pohon yang tumbang ditiup angin yang berpotensi menghambat para pengguna jalan.
Fenomena alam ini tak jarang menjadi kesempatan bagi warga setempat yang umumnya anak muda untuk mendapatkan uang tambahan dengan kedok membantu pengguna jalan.
Di Maumere sudah bukan hal baru bila dalam perjalanan Anda menemukan sekelompok anak muda sedang menimbun tanah atau memotong batang pohon yang tumbang dan meminta uang, pada pengguna jalan.
Seringkali mereka kemudian membakar ikan, pisang atau umbi-umbian dan minum moke di tempat tersebut.
Namun berbeda dengan yang ditemukan VoxNTT.Com pada Sabtu, 24/12/2016 di Napun Seda, Desa Namangkewa, Kecamatan Kewapante, Sikka.
Sejumlah warga membersihkan tanah dan batu kerikil yang menutupi badan jalan. Sebagian menyekop tanah, sementara sebagian lagi memasukkan tanah ke dalam karung.
Bila ada pengendara sepeda motor atau angkutan umum yang hendak melintas, mereka berhenti dan mempersilahkan pengendara untuk melintas.
Beberapa pengendara yang melihat kerumuman tersebut langsung menyiapkan uang untuk diberikan kepada warga yang bekerja.
Ternyata, pemberian tersebut ditolak. Mereka tak meminta uang atau bayaran apa pun atas pekerjaan mereka tersebut.
“Ini kami lakukan secara sukarela untuk menolong sesama yang melewati jalan iki,” ujar Renda, Ketua RT 14/ RW 05 Dusun Napung Seda.
Renda mengatakan tanah yang dikumpulkan akan dimasukkan ke dalam sejumlah karung berukuran 20 kg.
Karung yang sudah diisi tanah tersebut selanjutnya disusun di pinggir jalan.
“Kami sengaja pasang karung seperti ini supaya air tidak meluap kejalan sekaligus untuk mencegah air mengalir ke rumah warga yang terletak lebih rendah dari badan jalan,” tegasnya. ( ADP/VoN)
Foto Feature: Warga Napun Seda, Desa Namangkewa, Kecamatan Kewapante sedang memebersihkan jalan dari timbunan tanah pada Sabtu, 24/12/2016