*Puisi Mikhael Wora

Rahim Pancasila

Aku menggigil

Gelora napasmu berbeda

Lebih menggemaskan dari setahun lalu

 

Jangan tinggalkan aku, sayang

Mari kita menggauli malam

Hingga detik merelakanku kembali ke tanah orang

 

Rinduku tak lagi kedinginan

Sejak berteduh di bawah sukunmu

Sembari mengeja lima butir sila dan satu ayat cinta

(Ende, 22/12/2016)

 

Kidung Senja

Adonai,

di langit jingga-Mu kini

tak cukup jika kudirikan istana indah

dari puing-puing sajak yang berhamburan

Jua tak cukup jika kupatahkan tulang-belulang

untuk penyanggah kemah cinta-Mu

Sebab ia lebih tulus dari sajak

Lebih kuat dari penyanggah

Lebih indah dari hiasan ratna mutu manikam

(Pelataran Langit, 22/11/2016)


*Mikhael Wora adalah Mahasiswa STFK Ledalero, tinggal di rumah filsafat Puncak Scalabrini. Bergiat di 2 komunitas sastra: Djarum Scalabrini dan Pemuja Senja.