Tambolaka, VoxNtt.com-Seorang warga kampung Ranga Kuka, Desa Kadi Wone, Kecamatan Wewewa Timur, Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD) atas nama Wini Welo ditemukan meninggal dengan leher hampir putus pada Senin (2/1/2017)pukul 19.00 di depan rumahnya.
Korban meninggal akibat dipotong oleh pelaku, Oktavianus Dama Lero (24) seorang warga kampung Bondo Kanena, desa Kadi wone, Kecamatan Wewewa Timur, Kabupaten SBD menggunakan parang.
Berdasarkan informasi yang dihimpun VoxNtt.com melalui kronologis yang didapatkan dari kepolisian sektor (Polsek) Waijewa Timur, Resort Sumba Barat disampaikan bahwa sesuai keterangan saksi atas nama Lidya Welo (47), Eryani Winda Welo (7), Yustina Dada Gole (45) dan Martinus Mali Ngara (34) kematian mengenaskan yang menimpa perempuan (74) ini bermula ketika pelaku pada hari Senin (2/1/2017) pukul 16.00 wita duduk di depan rumah salah seorang tetangga korban.
Lidya Welo yang saat itu melihat pelaku, mengatakan bahwa Okta, demikian pelaku ini biasa disapa sedang berada di depan rumah tetangga itu.
Mengetahui hal itu, korban bersama saksi kemudian mengajak Okta untuk masuk dan minum kopi di rumah milik korban.
Saat Lidya Welo tengah membuatkan kopi, pelaku menghampirinya dan meminta batu asa guna mengasah parangnya.
Setelah mendapatkan batu asah, pelaku kemudian mengasah parangnya tepat di bagian belakang rumah korban sementara saksi lanjut membuatkan minuman.
Saat ditanyai saksi terkait tujuannya kedatangan pelaku di rumah korban diceritakan bahwa pelaku ingin mencari bibit padi.
“Saya datang cari bibit padi karena bibit yang ada kurang”, kata Lidya menirukan ucapan pelaku.
Setelah mengasah parang pelaku masuk ke dalam rumah dan minum kopi buatan Lidya bersama Martinus Mali Ngara seorang warga dari kampung tetangga Letewerona, desa Pada Eweta.
Usai minum kopi bersama, Martinus yang saat itu ingin kembali ke kampungnya meminta bantuan Pelaku untuk menghantarnya, tetapi karena pelaku menolak, Martinus akhirnya berjalan kaki sementara pelaku masih duduk di depan rumah.
Saat itu korban ke rumah anaknya yang berdekatan dengan rumahnya untuk memintai sirih pinang dan Lidya (saksi) sedang memberi makanan babi.
Usai memberi makanan babi Lidya didatangi Eriyani Winda Welo (cucu korban) dan menceritakan bahwa Windi Welo terjatuh usai dipotong pelaku menggunakan parangnya sendiri.
Mendengar hal itu Lidya kemudian berlari menuju korban sambil berteriak histeris sementara pelaku sedang berada di atas motornya untuk melarikan diri.
Mendengar teriakan dan tangisan Lidya warga kemudian mendatangi tempat kejadian dan mendapatkan korban tak bernyawa lagi dengan leher hampir terputus.
Sebagaimana informasi yang diterima media ini, beberapa saat setelah kejadian Kapolsek Wewewa timur Iptu A. A. K Yuliantara bersama anggota Polsek dan tim investigasi Polres Sumba Barat mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) dan melakukan olah TKP serta melakukan pemeriksaan visum et repertum oleh dokter dari Puskesmas Elopada.
Saat ini pelaku sudah menyerahkan diri ke Polres Sumba Barat. Kuat dugaan sementara pembunuhan ini dilakukan secara berencana karena pelaku sudah berada di sekitar TKP 3 (tiga) jam sbelum kejadian.
Sementara motif dari aksi pembunuhan ini belum diketahui, namun disinyalir pelaku sakit hati lantaran beredar informasi bahwa kakak pelaku, Bernabas Umbu Rei yang saat ini sedang sakit berat diracuni korban.
Saat ini, satuan intel Polres Sumba Barat tengah melakukan monitoring, deteksi dini dan mengawal keluarga korban untuk tidak melakukan aksi balas dendam yang berpotensi melanggar hukum. (BJ/VoN)
Foto Feature: Korban dalam kondisi telanjang dengan leher hampir putus (Foto: VoN)