Ruteng, VoxNtt.com- Puluhan warga desa Wudi, Kecamatan Cibal mendatangi pemerintah kabupaten (Pemkab) Manggarai, Rabu (18/1/2017).
Mereka datang untuk mengadu dan meminta Pemkab Manggarai segera memeriksa realisasi Alokasi Dana Desa (ADD) dan Dana Desa (DD) di Wudi tahun anggaran 2015/2016.
Bernadus Pancur, juru bicara puluhan warga Desa Wudi tersebut mencium ada aroma korupsi dalam pengelolaan ADD dan DD di desanya tahun anggaran 2015/2016.
“Intinya kami datang untuk menyampaikan kejanggalan proses ADDK di Desa Wudi sejak tahun 2015-2016,” ujar Bernadus kepada VoxNtt.com di lantai I Kantor Bupati Manggarai, Rabu siang.
Menurut dia, terdapat 3 item pekerjaan saat itu yang belum dikerjakan oleh para pengelola di Desa Wudi sesuai rencana. Ketiganya antara lain, dua proyek tembok penahan tanah dan satu unit rawat beton.
Namun anehnya, kata Bernadus, dalam laporan pertanggung jawaban pengurus desa menyebut semua item pembangunan fisik tahun anggaran 2015/2016 sudah tuntas dikerjakan.
Dia mengaku, terdapat pula dugaan kejanggalan lain yaitu beberapa item proyek fisik dikerjakan tidak sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB). Itu antara lain, proyek rawat beton, tembok penahan tanah, dan jalan telford.
Bernadus juga mengklaim realisasi proyek di Desa Wudi tidak melalui musyawarah dengan seluruh warga.
Di sejumlah pekerjaan proyek fisik pun terkesan tidak transparan lantaran tidak memasang papan informasi untuk kemudian bisa diketahui warga desa.
“Sehingga dalam proses pengerjaanya, kami sepertinya patung cuma melihat yang pada akhirnya, sehari dikerja esok rusak,” katanya.
Karena itu, Bernadus dan kawan-kawanya berharap agar Pemkab Manggarai segera turun tangan memeriksa proyek fisik penggunaan ADD dan DD di Desa Wudi tahun anggaran 2015/2016.
Pantauan VoxNtt.com, selain mengadu ke Pemkab Manggarai Bernadus dan kawan-kawannya pula mendatangi kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Manggarai. Kabarnya, mereka melaporkan para pengelola ADD dan DD di Desa Wudi tahun 2015 hingga 2016.
Sementara itu, hingga berita ini diturunkan aparat Desa Wudi belum berhasil dikonfirmasi terkait dugaan Bernadus dan kawan-kawannya. (Ardy Abba/VoN)
Foto Feature: Bernadus Pancur, juru bicara puluhan warga Desa Wudi saat diwawancarai wartawan di lantai I kantor bupati Manggarai (Foto: Ardy Abba/VoN)