Ruteng, VoxNtt.com- Pembangunan patung Motang Rua di depan Mbaru Wunut oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manggarai menuai penolakan sejumlah pihak.
Salah satu yang tidak setuju dengan pembangunan patung pahlawan Manggarai itu ialah anggota DPRD Yoakim Jehati.
Politisi partai Golkar itu tidak sependapat dengan pemerintah lantaran mereka membangunnya di kompleks Mbaru Wunut (rumah adat Manggarai), sebelah selatan kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Manggarai.
“Usul saran saya yakni kalau diperbolehkan patung Motang Rua itu diletakkan di depan lapangan Motang Rua sebagai identitas lapangan tersebut,” ujar Yoakim kepada VoxNtt.com, Sabtu (21/1/2017).
Atau kalau boleh, usul dia, diletakkan di tempat patung Kristus Raja di Kumba, jalan masuk dari Bandara Frans Sales Lega.
Jika dibangun di jalan ini, maka maknanya bisa untuk menyapa para tamu yang masuk ke kota Ruteng melalui bandara Frans Sales Lega.
“Lalu patung Kristus Raja dicarikan tempatnya di sebelah atas Konggang untuk melindungi kota Ruteng. Itu jauh lebih klop,” katanya.
Data yang dihimpun, sejauh ini memang pembangunan patung Motang Rua yang dibangun sejak Januari 2017 ini sudah viral di media sosial (Medsos).
Banyak Netizen menolak dengan kebijakan pemerintah daerah karena dinilai bakal mengerdilkan eksistensi Mbaru Wunut sebagai bekas istana raja Manggarai.
Salah satu yang berkicau di medsos ialah mantan calon bupati Manggarai, Herybertus G.L Nabit. Pada 17 Januari pukul 14.21 Wita Heri mengunggah foto patung Motang Rua yang sedang dibangun di Mbaru Wunut di akun facebook-nya Herybertus G.L Nabit.
Dalam narasinya, dia mengusulkan agar patung tersebut hendaknya dibangun di lapangan Motang Rua. Itu sebagai pengingat bahwa lapangan tersebut bernama Motang Rua.
Berikut isi postingan mantan rival Bupati Manggarai Deno Kamelus di Pilkada Desember 2015 lalu itu.
“MENGAPA TIDAKCMENEMPATKAN PATUNG MOTANG RUA DI LAPANGAN MOTANG RUA???? Dlm polemik soal penempatan Patung Motang Rua, saya berpendapat bhw Patung Motang Rua sebaiknya ditempatkan di Lapangan Motang Rua sebagai pengingat bahwa lapangan itu dinamakan “Motang Rua”, untuk mengenang seorang pahlawan yang pernah berjuang melawan Belanda. Kalau ditempatkan di Mbaru Wunut (apalagi dengan ukuran yang tidak proporsional), maka akan mengerdilkan eksistensi Mbatu Wunut sebagai bekas Istana Raja Manggarai. Hal ini, suka tidak suka, akan melukai hati sebagian hati kalangan masyarakat, baik yang berhubungan atau hanya krn simpati pada sejarah Manggarai. Mari bersatu untuk menyikapi peletakkan batu Motang Rua. Hati2 denga pihak2 yg hendak memecah belah masyarakat Manggarai dengan isu yg sangat sensintif ini…” (Ardy Abba/VoN)
Foto Feature: Patung Motang Rua yang sedang dibangun di Mbaru Wunut Ruteng