Maumere, VoxNtt.Com- Pemerhati lingkungan di Maumere menilai munculnya sejumlah masalah terkait Proyek Penataan Taman Kota akibat proses yang gelap gulita alias kongkalingkong.
“Protes masyarakat dan terbentuknya pansus dalam Kasus Proyek Taman Kota ini akibat dari proses yang gelap gulita,” ungkap Pater Eman Embu, SVD kepada VoxNtt.Com pada Minggu, (29/1/2017) di Candraditya Maumere.
Proses yang gelap gulita ini terjadi antara semua pihak yang turut memprakarsai proyek taman kota ini. Proses yang tidak terang benderang biasanya berkaitan dengan KKN.
“Kalau itu disebut taman kota atau tugu tsunami, saya lebih suka disebut tugu kongkalingkong,” ujarnya.
Selanjutnya, peneliti pada Pusat Penelitian Candraditya ini berharap pansus ini bisa berujung pada proses pro justicia.
“Andaikan pansus ini menemukan pelanggaran maka kami minta kami sendiri antar,” tegasnya. Ini merupakan hasil refleksi atas pansus yang pernah terbentuk sebelumnya untuk Kasus Bansos.
Senada dengan rekannya, Pater Otto Gusti Madung, SVD menyatakan ada proses perencanaan yang tidak transparan.
“Ada aroma korupsi oleh para pihak dan kami mendengar ada kelompok tertentu yang ada di balik sejumlah proyek yang gagal,” ujarnya. Dirinya mengaku tidak tega apabila uang rakyat disalahgunakan.
Pada Senin, 23/1/2017 lalu, Pansus Taman Kota telah melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan para pemerhati lingkungan.
RDP yang dipimpin oleh Wakil Ketua Pansus, Fabianus Toa tersebut menghadirkan para pemerhati lingkungan diantaranya John Bala, Mardy da Gomez, Pater Eman Embu, SVD, Pater Otto Gusti, SVD, dan Pater Vande Raring, SVD.
Proyek Taman Kota yang dikerjakan oleh PT. Gading Lanscape Maumere senilai Rp 2.580.000.000 ini dinilai bermasalah.
Diduga telah terjadi pelanggaran ekologis dan sistem atau mekanisme pengerjaan proyek. Dalam RDP tersebut terungkap bahwa proyek taman kota ini mengalami perubahan.
“Ada dua dokumen yang mengungkap adanya pembelokan dari Pembangunan Monumen Tsunami menjadi Penataan Taman Kota,” ungkap anggota pansus dari Fraksi PAN, Fransiskus Philip.
Para pemerhati lingkungan mengusulkan agar dimungkinkan adanya auditor independen.
“Kami belum cek regulasi namun kami minta pansus mengakomodir audit oleh auditor independen,” ujar John Bala pada Senin,23/1/2017 lalu. (Are/VoN)