Ruteng, VoxNtt.com- Sejumlah petani sawah di Desa Pong Murung, Kecamatan Ruteng, Kabupaten Manggarai mengeluh sulitnya mendapatkan pupuk di musim tanam kali ini.
Hingga kini para petani mengaku padi mereka belum diberi pupuk. Padahal mereka sudah menanam sejak awal Januari ini.
“Kami belum juga dapat pupuk, padi yang sudah ditanam sejak awal Januari tidak dipupuki sampai saat ini, jika seperti ini padi tumbuh tidak normal,” kata Ketua kelompok tani Banera Yohanes Mulyanto kepada wartawan, Senin (30/1/2017) di pelataran kantor DPRD Manggarai.
Mulyanto yang ditemui saat hendak mengadu ketiadaan pupuk ke kantor DPRD Manggarai itu menjelaskan, saat ini ia dan puluhan anggota kelompok tani lain membutuhkan sedikitnya 4 ton pupuk. Jenisnya ialah NPK yang disubsidi oleh pemerintah.
Namun jumlah ini kata dia, tidak disediakan oleh pengecer pupuk PT Manggarai Multi Investasi (MMI).
Padahal, Mulyanto bersama petani lain sudah memasukan foto kopi KTP ke PT MMI sebagai persyaratan pembelian.
Pengecer ini merupakan sebuah perusahan daerah Manggarai. Salah satu jenis usahanya ialah mendistribusikan pupuk bagi petani di Manggarai.
“Kami mau kasih uang untuk beli pupuk, namun pengecer tidak terima, kami tidak tahu sampai kapan bisa dapat pupuk,” katanya.
Memang sejumlah petani lain, lanjut Mulyanto, sudah memberikan uang untuk membeli pupuk. Namun masih membutuhkan waktu untuk mendapatkannya, sebab setiap hari antrian cukup panjang.
Saat ini, masih Mulyanto, harga pupuk NPK bersubsidi mencapai Rp 115 ribu per-karungnya. Sedangkan pupuk jenis Urea didapatkan dengan harga Rp 90 ribu per-karungnya.
Dia menambahkan, luas lahan pertanian padi sawah di Desa Pong Murung sekitar puluhan hektar. Sawah-sawah ini berlokasi di Lingko Murung, Wikar, Watu Mese, Diambang dan beberapa tempat lainnya.
Kesulitan mendapatkan pupuk ternyata tidak hanya dialami petani di Desa Pong Murung, Kecamatan Ruteng.
Di Kecamatan Rahong Utara juga para petani mengeluh sulitnya mendapatkan pupuk pada musim tanam kali ini.
Mateus Rabu, salah seorang petani asal Rahong Utara mengaku, dirinya sudah menanam padi sejak pertengahan Januari ini. Namun hingga kini belum juga mendapatkan pupuk.
Menurut Mateus, saat ini sangat sulit mendapatkan pupuk di pengecer. Karena itu, ia terpaksa mencari pupuk langsung di toko milik distributor dan itu pun sulit didapatkan lantaran antrian panjang. (Ardy Abba/VoN)