Ende, VoxNtt.com-Beberapa pekan terakhir, Kabupaten Ende dilanda cuaca yang cukup ekstrem.
Hujan lebat disertai angin yang tidak seberapa mengakibatkan sejumlah wilayah mengalami banjir dan longsor.
Terdapat beberapa titik lokasi banjir di jantung kota Ende. Selain melintasi badan jalan, banjir juga merendam beberapa rumah warga.
Jalan Ahmad Yani dan Jalan Gatot Subroto menjadi tempat terakhir dilanda banjir. Air yang mengalir dari berbagai arah membuat kedua ruas jalan tersebut terhambat.
Pantauan VoxNtt.com selama beberapa hari terakhir, kedua ruas jalan ditimpah banjir setinggi kurang lebih 80 senti meter.
Seperti terjadi sepanjang jalan Ahmad Yani persis depan toko Fernando, banjir disertai beberapa material serta sampah melintasi jalur tersebut.
Banjir juga masuk ke gang-gang kecil lalu merendam sejumlah rumah di pedalaman. Sementara sejumlah kendaraan baik roda dua maupun roda empat harus beralih ke jalur lain.
Bencana serupa juga terjadi di jalan Gatot Subroto, persis depan Sekolah Tinggi Pastoral. Air yang cukup besar pada saluran akhirnya meluap ke badan jalan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ende, Albert Yani, menuturkan banjir terjadi disebabkan luapan air dari sejumlah saluran di kedua jalur tersebut.
Selain itu, disebabkan luapan air dari saluran bagian hulu seperti jalan Wirajaya, jalan Kelimutu, jalan Etlari, jalan Melati dan jalan Anggrek.
“Masalahnya pada saluran bagian hulu. Nah, perlu juga kesadaran masyarakat untuk membuang sampah. Kita harapkan bias buang pada tempatnya”ucap Yani kepada VoxNtt.com saat memantau beberapa bencana dalam kota pada Jumad (3/2) sore.
Beliau mengatakan saat ini pihaknya sedang mendata sejumlah rumah yang terendam banjir. Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum untuk membicarakan tentang banjir yang melanda dalam kota.
“Kami data semua rumah yang dimasukan banjir. Akan kami mencari solusi mengatasi masalah ini”katanya.
Sementara, Venan, warga Kelurahan Tetandara mengharapkan Pemerintah untuk menyikapi secara serius. Menurut dia, bencana banjir sudah terjadi berulang saat musim hujan tiba.
“Kalau rendam begini biasa berhari-hari. Karena di sini tidak ada saluran keluar. Jadi, kalau bias pemerintah bias bekerja sama dengan pihak bandara untuk membuat saluran ke bandara sehingga air bias langsung ke laut. Nah, kami sudah sampaikan berkali-kali tapi belum ada solusi”katanya.***(Ian/VoN)