Ende, VoxNtt.com-Hujan Deras selama beberapa hari terakhir ini membuat sejumlah rumah warga tertimpa bencana.
Seperti peristiwa pada Kamis (2/2) di Kelurahan Rewarangga Selatan, Kecamatan Ende Timur, Kabupaten Ende sekitar pukul 16.30 wita, sebanyak 5 rumah rusak berat akibat tertimbun material longsor.
Sementara hari ini, Jumad (3/2) sekitar pukul 14.30 wita terjadi hal serupa. Rumah milik Adi Pa dan Ignasius Kolin, warga RT 02, RW 07 Kelurahan Paupire, Kecamatan Ende Tengah menjadi korban akibat runtuhan tembok pembatas setinggi kurang lebih 5 meter.
Peristiwa ini, disebabkan hujan deras mulai pukul 13.00 wita hingga pukul 14.30 wita.
Karena dianggap rusak berat, sejumlah korban meminta kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Ende menyumbang material untuk membangun kembali beberapa tembok penyokong yang telah rubuh.
Korban Olifia Wonga, warga RT 07, RW 03, Kelurahan Rewarangga Selatan meminta kepada Pemerintah untuk membangun kembali tembok penyokong yang rubuh menimpah rumahnya.
Sejumlah material tembok yang berada persis di belakang rumah Yance Suku tersebut menutup rumahnya hingga rata tanah.
“Kami minta pemerintah untuk bangun tembok dan saluran air. Kami butuh itu supaya rumah kami tidak kena longsor lagi.”Ujar Olifia kepada wartawan.
Hal serupa juga diungkapkan Laurensius Deko, warga RT 07, RW 04, Kelurahan Rewarangga yang juga korban mengalami bencana longsor.
Ia meminta kepada Pemerintah Daerah untuk membangun kembali tembok penyokong pada beberapa titik longsor.
“Rata-rata tembok yang runtuh. Di sini tiga rumah ditutup material tembok. Maka, kami harap bisa bantu kami untuk membuat tembok penyokong”kata Deko yang didampingi Ketua RT Wilhelmus Lamoren.
Ungkapan sejumlah korban bencana longsor diterima oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ende, Albert Yani.
Tapi sayangnya, pihak BPBD malah menyumbang sejumlah sembako berupa beras, mie instan serta kompor.
Menurut Yani, keluhan masyarakat akan diterima, kemudian diusulkan kepada Pemerintah Propinsi NTT dan Pemerintah Pusat.
Sambil menunggu sikap Pemerintah Pusat, pihaknya menyumbang beberapa logistik sembako.
“Ini sifatnya swadaya, jadi kita akan melakukan pembangunan setelah semua terkoordinasi. Jadi sumbangan ini sifatnya darurat. Karena makanan itu sangat penting untuk para korban” ungkap Yani.
Beliau menambahkan, saat ini pihak BPBD sedang mendata kerugian masing-masing korban. Data tersebut kemudian akan dilaporkan kepada Bupati Ende, Marselinus YW Petu.
“Jadi kami data dulu seberapa kerugian yang dialami korban. Setelah itu kami akan laporkan kepada atasan”katanya.***(Ian/VoN)