Ende, VoxNtt.com-Sampah yang berserakan di kali mati persis di belakang sekolah menengah Ndao membuat warga setempat resah.
Selain sampah, limbah produksi tahu tempe yang berasal dari kampung Woloare, juga membawa aroma kali mati menjadi tidak sedap.
Pantauan VoxNtt.com, pada Kamis (2/2) pagi, sejumlah sampah baik kertas maupun plastik bertumpukan di tepi kali. Sampah lain juga berserakan di sekitar pemukiman warga Ndao serta bau busuk pun tercium.
Sahrir Haji, warga RT 01, RW 08, Kelurahan Kota Ratu, Kecamatan Ende Utara, Kabupaten Ende mengakui tumpukan sampah tersebut sudah bertahun-tahun.
Warga sekitar sudah mengingatkan pihak sekolah dan pihak perusahan tahu tempe untuk menyiapkan tempat sampah atau tempat limbah.
“Setiap hari kami harus cium bau yang tidak segar. Bau sampah, bau limbah tahu tempe sangat tajam. Kami sudah dekati ke lurah tapi sampai saat ini sampah masih bertumpukan.”Kata Sahrir.
Hal senada juga diungkapkan Saidah Sahrir. Ia menjelaskan sampah tersebut membuat pencemaran lingkungan baik darat maupun laut. Sebab, saat hujan tiba, sejumlah sampah terbawa air ke laut yang berjarak sekitar seratus meter.
“Di laut juga penuh dengan sampah. Kami harap supaya bisa siapkan tempat sampah. Kami sudah bertahun-tahun menghirup bau busuk”ujar Saidah.
Sementara itu, Kepala Sub Perwakilan Sekolah Menengah Ndao, Frater Vinsensius Maksi John mengatakan pihak sekolah telah menyiapkan tempat sampah di lingkungan sekolah.
Pihak Kelurahan serta Badan Lingkungan Hidup Ende telah melakukan pendekatan dengan pihak sekolah agar membangun bak sampah.
“Ya, kami sadari itu tapi kami sudah bangun tempat sampah sebelah pojok sekolah. Kami juga sudah membatasi warga sekolah untuk buang sampah di kali” ujar Frater
“Kalau bau disana bukan hanya kotoran dari sini, tetapi bau limbah dari pengolahan tahu tempe” katanya lagi.
Pihaknya juga berharap kepada pihak Pertamanan dan Kebersihan Kabupaten Ende untuk menyiapkan sebuah box sampah di wilayah Ndao agar masyarakat tidak membuang sampah sembarangan.
“Kita minta, kalau masih ada kotak sampah supaya bisa siapkan untuk kami. Karena siswa juga banyak jadi kita tidak kontrol satu per satu. Kalau dari Kebersihan masih ada tempat sampah bisa ditempatkan di Ndao. Sehingga warga tidak membuang sampah sembarangan.”Kata Frater Maksi.***(Ian/VoN)