Labuan Bajo,VoxNtt.com-Pisang-pisang yang diangkut sejumlah mobil ekspedisi dari Manggarai menuju Mataram, Denpasar dan Surabaya membusuk lantaran tertahan selama berhari-hari di dermaga ASDP Labuan Bajo.
Selama beberapa hari terakhir pelayaran Feri sedang ditutup karena cuaca buruk dan gelombang tinggi di perairan Flores.
Pantuan VoxNtt.com, kendaraan yang tertahan itu berupa ekspedisi, truk dan mobil box berjumlah sekitar 35 unit.
Sejumlah mobil itu hendak menyeberang ke Sape, NTB untuk selanjutnya menuju Mataram, Denpasar dan Surabaya.
Sementara sejumlah sopir mobil ekspedisi yang mengakut pisang, mulai mengeluarkan pisang yang busuk untuk diangkut ke tempat sampah. Sebagian yang baik dijual kepada warga Labuan Bajo.
Supir Ekspedisi, Saferius Klade yang ditemui media ini di Dermaga ASDP Labuan Bajo , Selasa (7/2/2017) mengaku kerugian sebesar Rp 40 Juta. Rincian kerugian berupa biaya angkut dan biaya 1.000 tandan pisang.
” Pisang kami ambil di Wae lengga, Kabupaten Manggarai Timur. Pisang ini mau dibawa ke Denpasar,” tutur Saferius.
Supir Ekspedisi lainnya, Ahmad Sabar mengaku merugi sebesar Rp 70 juta. Seluruh pisang membusuk dan tidak bisa dijual kembali. Dirinya tidak mengetahui jika pelayaraan feri tujuan Mataram ditutup.
“Ini baru pertama kali kami merasakan seperti ini. Kami rugi besar akibat pelayaran feri ditutup,” ujar Ahmad.
Pelaksana Harian Jenderal Manajer ASDP Cabang Sape, Sutarjo di Labuan Bajo mengatakan penutupan pelayaran sejak 1 Februari 2017 lalu.
Diperkirakan akan kembali membuka pelayaran ke Sape pada, Minggu, 12 Februari 2017.
” Gelombang setinggi 4 – 6 meter di Perairan Flores. Kita perkirakan Tanggal 12 Februari jalan Subuh pukul 04.00 Wita untuk berangkat ke Sape dari Labuan Bajo,” ujar Sutarjo. (Satria/VoN).