Ende, VoxNtt.com-Proyek Pelebaran Jalan Trans Ende – Maumere membawa masalah bagi masyarakat Desa Roa.
Pasalnya, setelah dilakukan pelebaran jalan di KM 21 jalur Ende-Maumere pada bulan April 2016 lalu, sering terjadi longsor yang menyebabkan kerusakan pada perpipaan air minum warga Desa Roa, Kecamatan Detusoko, Kabupaten Ende.
Kepada media VoxNtt.com, Senin (06/02/2017) Apolinarius Kapo, salah seorang warga yang dijumpai di lokasi menyampaikan keluhan akan masalah kerusakan perpipaan yang menyebabkan masyarakat kesulitan suplay air baku bagi kebutuhan sehari-hari.
“Kami masyarakat sangat senang ketika ada pembangunan di wilayah kami. Tetapi, pembangunan seperti pelebaran jalan jangan sampai menimbulkan masalah baru. Gara-gara pelebaran (pelebaran jalan-red), kami daerah di sini sering longsor dan pipa-pipa jadinya patah”keluh Apolinarius.
Pantauan VoxNtt.com, wilayah Desa Roa tepatnya di KM 21 sering terjadi longsor pasca pelebaran jalan.
Hal ini dikarenakan tebing bukit yang merupakan jalur perpipaan menuju pemukiman warga tidak dipasang penahan tanah untuk mencegah terjadinya longsor.
Kepala Desa Roa, Lukas Mane membenarkan bahwa sering kali terjadi longsor di wilayah KM 21 jalur Trans Ende-Maumere.
Hal ini menyebabkan material longsor yang menutup badan jalan. Selain itu, kondisi tanah bukit yang basah membahayakan pengguna jalan.
Kadang material dari atas bukit jauh secara tiba-tiba saat kendaraan melintasi wilayah tersebut.
“Sudah lama masyarakat Desa Roa mengusulkan pembuatan penahan longsor seperti pemasangan Bronjong di lokasi tersebut karna tanah diatas bukit sudah dalam kondisi terbelah akibat aktivitas proyek pelebaran. Apalagi musim penghujan seperti ini, pastinya akan sangat rawan longsor dan badan jalan menjadi licin, membahayakan pengguna jalan. Namun sampai saat ini permintaan masyarakat belum terealisasi”, tegas Mane.
Akibat longsor tersebut, masyarakat mengalami kerugian yang besar. Hasil Bumi seperti cengkeh dan kemiri yang berada di wilayah kebun masyarakat turut terbawa longsor, perpipaan air baku patah dan masyarakat mengalami kelangkaan air. (Dede/VoN)