Maumere, VoxNtt.Com-Meskipun Pelabuhan Penyeberangan Kewapante dan Pelabuhan Penyeberangan Pamana dibangun dengan total biaya mencapai Rp 112 Miliar namun belum dapat memberikan kenyamanan bagi kapal untuk berlabuh.
Nahkoda KMP Namparnos, Suposo mengatakan ada kendala yang dihadapi bila hendak melabuhkan kapal baik Kewapante atau pun Pamana.
“Kalau Kewapante itu kendalanya di ombak sementara Pamana kendalanya ada pada pelabuhan yang dangkal dan sempit,” ungkap Suposo saat ditemui para wartawan di Ruang Kemudi KMP Namparnos pada Selasa (7/2/2017).
Menurut Suposo, letaknya yang terbuka menyebabkan ombak di perairan sekitar Pelabuhan Kewapante sangat kuat.
“Kalau di teluk kan pasti lebih terlindungi,” terang Suposo.
Sebaliknya, meskipun Pelabuhan Pamana terletak di teluk namun perairan di sekitar pelabuhan sangat dangkal.
“Kalau mau masuk Pamana dengan aman tah harus pintar bedakan mana yang dangkal dana bagian mana yang dalam dengan melihat warna air laut,” ungkap Suposos.
Itulah sebabnya, Namparnos tidak berani berlabuh di Pamana pada malam hari. Sejalan dengan Suposo, Kepala Kamar Mesin KMP Namparnos, Basri menerangkan seharusnya pelabuhan terletak di teluk.
“Seperti di Sidoarjo kan di teluk jadi ombak dan arus sudah dilemahkan terlebih dahulu oleh pemecah ombak alamiah,” ujarnya.
Basri menuturkan belum lama ini 24 tali kapal putus dan badan kapal penyok saat berlabuh di Kewapante.
Sementara itu, kendala tambahan di Pamana adalah tidak adanya rambu-rambu untuk menuntun nahkoda.
“Kita harus ekstra hati-hati karena bisa saja akan menubruk perahu nelayan yang dilabuhkan di pelabuhan,” terang Suposo.
Pelabuhan Penyeberangan Kewapante dan Pelabuhan Penyeberangan Pamana dibangun sepanjang tahun 2013-2016.
Kedua pelabuhan tersebut dibangun dengan Dana APBN masing-masing senilai Rp 59 Miliar dan Rp 53 Miliar oleh PT. ASDP Kupang.
Perlu diketahui, KMP Namparnos tak dapat berlayar karena kuatnya gelombang dan angin belakangan ini.
“Terakhir berlayar pada 1/2/2017 dengan tujuan Deri, Flores Timur. Tetapi baru 6 jam berlayar saya putuskan kembali ke Maumere,” terang Suposo.
Untuk sementara, Namparlos berlabuh di bagian timur Pelabuhan Laurens Say lantaran Pelabuhan Penyeberangan Kewapante rusak.
Lebih jauh, Suposo menambahkan KM Namparnos dijadwalkan masuk dok di Madura pada 17/2/2017 mendatang.
“Harusnya tanggal (12/2/2017) ini sudah berlayar ke Madura tetapi karena situasi laut yang seperti ini maka kami akan menunggu sampai badai reda,” ungkap Suposo. (Are/VoN).