Borong,VoxNtt.com-Pembangunan gedung rawat jalan RSUD Matim dengan anggaran 7,6 Miliar melalui APBD II tahun 2016 masih belum tuntas dikerjakan oleh PT.Floresco selaku kontraktor pelaksana.
Padahal, PPK Proyek itu kepada media di Borong mengaku sudah di Provisional Hand Over (PHO) pada 22 Desember 2016 lalu.
Pantauan VoxNtt.com, Senin (13/2/2017) tampak beberapa tukang dari PT.Floresco sedang mengerjakan plester dinding pada lantai II Gedung rawat jalan itu.
Selain itu, seluruh Gedung belum diplester. Begitu juga dengan lantai gedung masih kasar dan belum dipasangkan keramik.
Perwakilan dari PT.Floresco yang ditemui di RSUD Matim, Dedy kepada VoxNtt.com mengaku gedung rawat jalan dan area parkir dikerjakan oleh PT.Floresco sementara konsultan pengawasnya sebuah perusahan dari Bandung, Jawa Barat.
Menurutnya, proyek tersebut sudah di-PHO pada bulan Desember 2016 lalu. Namun, pihaknya selaku kontraktor pelaksana masih mengerjakan sebagian pekerjaan yang belum selesai seperti menutup lubang-lubang bangunan yang belum tuntas.
“Masih dalam tahap pemeliharaan, sehingga kita menyuruh tukang untuk menutup lubang tersebut,” ujar Dedy.
Seperti ketahui, pembangunan gedung rawat jalan RSUD Matim ini menjadi trending topik dalam beberapa minggu terakhir di Borong.
Dari isu yang beredar menyebutkan pegawai Dinas Kesehatan di Matim tolak menjadi panitia PHO dengan alasan PHO dilakukan belum 100 %.
Selain itu, politisi PDI Perjuangan, Niko Martin di berbagai media di Borong mengeluarkan pernyataan bahwa adanya dugaan Mark Up dan PHO fiktif proyek RSUD tersebut.
Atas dugaan tersebut, Niko Martin mengirim surat resmi kepada BPKP Perwakilan NTT untuk meminta BPKP mengaudit pembangunan RSUD Matim itu. (Satria/VoN).