Labuan Bajo,VoxNtt.com- Acara peletakan batu pertama (Ground Breaking) proyek pembangunan pengembangan pelabuhan penyeberangan di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) ditunda.
Proyek tersebut meliputi pembangunan Hotel Bintang, Marina dan tempat komersial pendukung pariwisata di area dermaga ASDP Labuan Bajo.
Sedianya, acara Ground Breaking proyek milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melalui PT ASDP Indonesia Ferry (persero) dijadwalkan Rabu, 22 Februari 2017.
Kepala Syabandar Labuan Bajo, Usman Husin kepada VoxNtt.com, Selasa (21/2/2017) mengatakan acara peletakan batu pertama yang akan dihadiri oleh Menteri Pariwisata, Arief Yahya dan Mentri BUMN, Rini Soemarno ditunda untuk sementara waktu.
Menurut Usman, acara ini ditunda lantaran persoalan area untuk pembangunan Hotel berbintang belum selesai terurus.
“Ibu Menteri BUMN menginginkan TPI harus dikosongkan terlebih dahulu. Karena pembangunan hotel bintang nantinya sampai di TPI. Jika sudah dikosongkan, maka Ground breaking-nya akan di gelar,” jelas Usman.
Terkait penundaan itu, pihak PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) sudah berkomunikasi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mabar. Termasuk soal pengosongan area TPI di Kampung Ujung, karena itu adalah aset milik Pemkab Mabar.
“Pengosongan area TPI kewenangan Pemkab Mabar. Saat ini , Bupati Mabar sedang berkomunikasi dengan DPRD Mabar untuk menyelesaikan persoalan pengosongan area TPI,” kata Usman.
Dia mengatakan, Ground Breaking baru dilaksanakan jika segala persoalan seperti seluruh area pembangunan proyek Hotel Bintang, Marina dan tempat komersial pendukung pariwisata sudah selesai diurus.
“Diperkirakan penyelesaian tempat pembangunan proyek sampai bulan Maret. Sehingga kemungkinan Ground Breaking dilaksanakan pada bulan Maret 2017,” jelas Usman.
Anggota DPRD Mabar, Belasius Janu mengatakan sebelum pengosongan area TPI terlebih dahulu Pemkab Mabar harus memikirkan tempat pengantinya. Itu dilakukan Agar orang-orang yang selama di TPI tidak merasa keberatan jika disuruh keluar dari tempat tersebut.
“Kita di DPRD pada intinya mendukung program Pemkab Mabar yang ingin memajukan daerah ini seperti pembangunan Marina dan hotel berbintang. Namun,terkait orang-orang di TPI yang mau di kosongkan, Pemkab harus memikirkan area pengganti TPI untuk mereka,” kata Belasius Janu.
Seperti diketahui, pembangunan proyek pengembangan pelabuhan di Labuan Bajo akan dibangun oleh Tiga perusahan BUMN yaitu PT Patra Jasa, PT PP dan PT Properti Tbk.
Pemerintah Pusat melalui PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mengelontor dana sebesar Rp 250 Miliar untuk pembangunan tiga item proyek itu. (Satria/VoN).