Borong, VoxNtt.com- Isu politik uang (money politics) menguat jelang pemilihan kepala desa (Pilkades) Compang Wesang, Kecamatan Poco Ranaka, Kabupaten Manggarai Timur (Matim).
Belum tahu asal usulnya, tapi yang jelas isu tersebut membuat masyarakat pemilih resah.
“Kami dug-dag ini, apalagi Pilkades sudah dekat. Kami takut kalau mereka edar uang, suara nanti akan terganggu. Jujur saja kami ini tidak punya kepentingan apa-apa. Tapi kami mau supaya Pilkades ini jujur dan orang nanti pilih pake hati bukan karena uang,” kata Florianus Lurut, warga Kampung Wesang saat dihubungi melalui telepon, Sabtu (25/2/2017).
Menurutnya, peluang politik uang cukup terbuka mengingat ada calon yang menyiapkan dana besar. Di samping itu, sumber daya pemilih yang rendah dan bermental pragmatis.
Sebab itu, lanjut Lurut, ia dan kelompoknya mengadakan ronda malam untuk mencegah oknum-oknum tertentu yang ingin menyuap pemilih di lingkungannya.
“Sejak kemarin kami tidak tidur. Kami jalan-jalan di sekitar kampung untuk jaga-jaga. Kalau kedapatan (bagi uang), kami tangkap dia,” imbuhnya.
Menanggapi isu ini, Kepala BPMPD Matim Paskalis Serajudin meminta agar calon kades yang melakukan politik uang diadukan saja ke aparat penegak hukum. Biarlah penegak hukum nanti yang mengambil sikap sesuai aturan yang berlaku.
“Money politics laporkan ke polisi untuk lakukan penyelidikan,” katanya saat dihubungi melalui pesan singkat, Sabtu.
Jika dalam proses hukum, lanjut Serajudin, dugaan politik uang yang disangkakan kepadanya terbukti menurut putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap, yang bersangkutan dapat diberhentikan.
“Kadesnya dicopot walaupun sudah terpilih,” imbuhnya.
Informasi yang dihimpun VoxNtt.com, Pilkades Compang Wesang diikuti oleh 5 calon. Kelimanya akan memperebutkan 639 suara yang akan terbagi ke dalam 2 TPS; TPS 1 di Wesang dan TPS 2 di Golo Ara. (Ano Parman/VoN)