Ende, VoxNtt.com-Kelompok Kasih Insani atau disebuk KKI Ende merayakan ulang tahun pertama pada (25/2/2017). Komunitas ini bergerak pada bidang sosial kemanusiaan khusunya bagi Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).
Dengan tema “Bebas pasung, bebas stigma” pada ulang tahun ini, KKI melakukan beberapa kegiatan kemanusiaan, mulai dari pembongkaran kandang ODGJ, memberikan makanan dan minuman bagi orang gangguan jiwa di jalan dan pasar hingga gelar seminar gangguan jiwa pada 4 Maret nanti.
Koordinator KKI, Pastor Avent Saur, SVD mengatakan organisasi tersebut merupakan gabungan orang-orang yang peduli terhadap kehidupan sosial. Memperhatikan orang gangguan jiwa adalah bagian untuk menjaga martabat manusia.
Kehidupan manusia tidak dilihat dari jabatannya, tidak dilihat dari harta kekayaannya tetapi dilihat derajat dan martabat manusia.
“Saya tidak melihat jabatannya, tidak melihat pak wakil atau ketua DPR, tidak melihat produktifitasnya, bukan karena tampang gagah tetapi saya melihat sebagai manusia,” kata Pastor Avent saat sambutan acara pembongkaran kandang ODGJ atas nama Herman Yosep Nuel (45) di RT 06/RW 02, Kampung Nuamere, Kelurahan Rewarangga, Kecamatan Ende Timur.
Ada dua hal yang akan dicapai oleh komunitas yang beranggota 121 orang tersebut pertama, bebas stigma atau berpikir negatif terhadap orang dengan gangguan jiwa.
Pikiran negatif, jelas Pastor Avent, bahwa memandang salah terhadap manusia lain. Misalnya, terhadap orang yang gangguan jiwa, orang yang cacat, orang yang tidak memiliki anggota tubuh.
“Nah, ini yang disebut stigma bahwa kita salah melihat manusia lain. Karena, martabat dan derajat manusia adalah sama-sama diberikan oleh Tuhan,” jelasnya.
Capaian kedua, lanjut dia, adalah bebas pasung atau tindakan manusia yang cenderung terhadap orang dengan gangguan jiwa. Upaya untuk peduli terhadap orang gangguan jiwa merupakan tanggung jawab sosial.
Pastor Avent mengatakan, setelah melakukan bongkar kandang Herman Yosep Nuel, selanjutnya dilakukan pengobatan di panti asuhan Ruteng. Manggarai.
“Nanti om Nuel (sapaan Herman Yosep Nuel) akan dilakukan penyembuhan di panti di Ruteng. Kita sudah berkomunikasi dengan keluarga,” katanya.
Sementara itu, Wakil Bupati Ende, Djafar Ahmad dalam sambutannya menjelaskan pemerintah daerah memberi apresiasi terhadap komunitas peduli kemanusian. Djafat mengakui pemerintah kurang memperhatikan kerja hal-hal kecil seperti yang dilakukan KKI.
“Ini kerjanya luar biasa, luar biasa. Selama ini, kami sibuk dengan hal besar tetapi hal kecil kami kurang perhatikan,” katanya.
“Jadi, saya masuk sebagai anggota kelompok juga, jadi pak ketua DPRD nomor 123, saya 122. Catat ya, 122 nama Djafar Ahmad,” ucap Wabup Djafar.
Wabup Djafar dan Ketua DPRD Ende, Herman Yosep Wadhi bersepakat untuk mengikuti kegiatan sosial yang dilakukan KKI setiap hari sabtu. Wabup Djafar mengusulkan, agar setelah lakukan kegiatan car free day pada setiap sabtu, pemerintah dan lembaga DPRD akan bergerak bersama KKI memberi makan kepada orang dengan gangguan jiwa di Ende.
“Jadi kami sedang alpa dengan aksi sosial ini. Pak Lurah dan camat harus mencatat orang-orang yg dipasung. Masyarakat kita harus dicatat. Negara harus bertanggung jawab orang gangguan jiwa,” ungkap Djafar.
Beliau menambahan bantuan dinas sosial selama ini masih normatif. Jadi wabup mengharapkan ada rekomendasi dari KKI untuk membuat rumah sakit jiwa di Ende.
Setelah pembongkaran kandang Herman Yosep Nuel dilanjutkan dengan memberi makanan terhadap orang gangguan jiwa atas nama Wangga yang sedang dipasung di Dusun Kopoedo, Roworeke, Kelurahan Rewarangga.
Kemudian memberi makan orang gangguan jiwa di pasar Wolowona dan akhirnya berkunjung orang gangguan jiwa di kampung Bomba, Kecamatan Ende Utara.**(Ian/VoN)