Ruteng, VoxNtt.com- Total pengiriman ternak antarpulau di Kabupaten Manggarai sangat rendah ketimbang daerah lain di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Padahal kuota ternak di Manggarai terhitung lumayan banyak berdasarkan data yang dihimpun Dinas Peternakan Manggarai.
Baca: Diduga Diserang Cacing, Sejumlah Sapi dan Babi di Manggarai Mati
Kepala Dinas Peternakan Manggarai, Dan Konstantinus kepada wartawan, Senin (27/2/2017) mengatakan, potensi ternak untuk diantarpulaukan di kabupaten itu cukup banyak.
Ia merincikan, saat ini populasi ternak sapi mencapai 24.348 ekor. Ternak kerbau sebanyak 7.551 ekor dan kuda sebanyak 173 ekor.
“Pemerintah provinsi (NTT) yang memberikan kuota, jadi kita siap jalankan sesuai kuota. Dilihat dari populasi, kita masih tergolong lumayan,” kata Konstantinus.
Ia menjelaskan, kuota pengiriman atau penjualan ternak antarpulau sudah dirincikan berdasarkan Surat Keputusan (SK) Gubernur NTT Nomor 29/Kep/HK/2017.
Untuk Kabupaten Manggarai sebagaimana tertera dalam SK tersebut, lanjut Konstantinus, usulan ternak sapi sebanyak 2.250 ekor, kerbau sejumlah 1.000 ekor, dan kuda 50 ekor.
Namun usulan kuota sapi dan kerbau direalisasikan lebih rendah. Ternak sapi hanya mengakomodir sejumlah 800 ekor dan kerbau hanya 600 ekor. Selanjutnya hanya ternak kuda yang memenuhi kuota yakni 50 ekor.
Dikatakan, sebelum dikirim keluar daerah ternak-ternak itu harus diperiksa kondisi kesehatannya. Jika layak maka langsung dikirim.
Ke depannya, tegas Konstantinus, para pengusaha ternak harus serius agar bisa memenuhi kuota pengiriman ternak sesuai ketentuan.
Mansyur, salah satu pengusaha ternak di Manggarai kepada wartawan mengatakan, kuota yang diberikan sangat minim. Padahal permintaan dari luar Manggarai cukup tinggi, terutama dari Pulau Sulawesi.
Karena itu, ia meminta Pemerintah Provinsi NTT harus meninjau kembali kuota tersebut jika dilihat dari sisi permintaan warga luar.
“Saya sudah lama kerja kirim ternak keluar daerah,permintaan sangat tinggi terutama dari sulawesi,’’katanya. (Adrianus Aba/VoN)