Kefamenanu,VoxNtt.com– Krisis air bersih dan ketiadaan lahan hingga kini masih menjadi persoalan utama masyarakat eks Timor-Timur (Timtim) di Naen, Kelurahan Tubuhue, Kecamatan Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU).
Thomas Neno, Ketua RT 28 Naen mengaku, sebanyak 126 Kepala Keluarga Eks Timtim di daerah itu hidupnya terkatung lantaran ketiadaan air bersih.
Sebab, pasca hijrah dari Negara Timor Leste tahun 1999 silam kebutuhan air bersih masih mengharapkan kali Naen. Kali Naen sendiri berjarak sekitar satu kilometer dari perumahan warga.
Bahkan, lanjut Neno, di musim penghujan warga terpaksa harus menadah air hujan untuk memasak. Saat musim hujan pula tak jarang warga meminjam air ke tetangga agar bisa memasak .
Dikatakan, November tahun 2016 lalu di lokasi RT 27-Neon memang telah ada pengeboran air oleh pemerintah provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Namun hingga kini lubang tanah yang sudah dibor belum bisa digunakan lantaran ketiadaan dinamo untuk mengisap air.
“Untuk adakan dinamo, bapak Lurah suruh kami masyarakat 4 RT ini ko kumpul uang untuk beli sendiri. Pak untuk makan saja saya punya warga ada susah lalu kami mau paksa dong ambil uang dimana?,” tandas Neno.
Baca: Warga Eks Timtim di Kefamenanu Krisis Air Bersih
Selain krisis air bersih, warga Eks Timtim di Naen juga mengeluh ketiadaan tanah yang kemudian bisa digunakan sebagai lahan pertanian mereka. Selama ini mereka menopang hidup dari pertanian hasil pinjaman lahan milik warga lokal.
Hal ini pun diakui ketua RT 27-Naen , Laurensius Neno. Dia mengungkapkan, selain persoalan air bersih warga di RT 27,28,32 dan 34 ini juga tidak memiliki tanah untuk dijadikan lokasi pertanian.
Ketiadaan tanah ini kata dia, membuat warga terpaksa meminjam lahan dari penduduk lokal untuk digunakan bercocok tanam dengan sistem bagi hasil.
“Kami punya kondisi begini sudah pak,tolong bantu perjuangkan kami punya suara biar bisa ada orang yang perhatikan kami, “ ucap Laurens.
Menanggapi keluhan warga Eks Timtim tersebut, Sekjen Barisan Relawan Jokowi Presiden (BaraJP) Utje Gustaf Patty akhirnya angkat bicara menyoroti kebijakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) TTU.
Utje menilai hal tersebut merupakan bentuk ketimpangan pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah TTU.
Sorotan Utje tersebut terungkap saat tatap muka dengan masyarakat Naen di rumah ketua RT 28, Thomas Neno, Selasa (7/3/2017).
Menurut dia, air bersih merupakan kebutuhan utama manusia. Begitu pula dengan tanah yang selalu dibutuhkan para petani agar bisa bercocok tanam demi memenuhi kebutuhan hidupnya.
Di hadapan sejumlah masyarakat Naen, Utje berjanji akan memperjuangkan persoalan ini. Dalam waktu dekat dirinya akan kembali untuk membantu masyarakat Naen mengatasi persoalan air bersih.
Untuk diketahui, kehadiran Utje di Naen merupakan bagian dari Road Show BaraJP di daratan Timor. Perjalanan ini bertujuan untuk melihat dan mendengar secara langsung kondisi riil masyarakat.
Pantauan VoxNtt.com, selain berdialog Utjhe dan rombongan BaraJP lainnya juga diajak oleh masyarakat Naen melihat- lihat secara langsung kondisi kehidupan mereka secara keseluruhan. (Eman Tabean/VoN)