Labuan Bajo,Vox NTT– Ketua DPRD Manggarai Barat (Mabar) dari Partai Golkar, Blasius Jeramun mengaku hingga kini sikapnya tetap menolak pembangunan hotel di Pantai Pede.
Meski hotel ini rencananya dibangun oleh PT Sarana Investama Manggabar (SIM) yang diduga milik Ketua Umum DPP Golkar, Setia Novanto.
Jeramun juga membantah informasi yang menyebutkan dirinya sudah membelok dan mendukung PT SIM untuk membangun hotel mewah di Pantai Pede.
” Tidak bisa berubah begitu itu barang, sikap saya tidak mungkin membelok, hanya selama ini kita (DPRD Mabar) calling down, sambil kita memperhatikan waktu yang tepat untuk DPRD mengambil langkah-langkah selanjutnya,” ujar Blasius Jeramun melalui telepon selulernya kepada VoxNtt.com, Jumat (10/3/2017).
Ketua DPRD dari Dapil 1 Komodo-Sano Nggoang-Mbeliling-Boleng itu juga membantah jika saat bertemu pengurus DPP Golkar baru-baru ini di Labuan Bajo, dirinya menyepakati pembangunan hotel oleh PT SIM.
Dia mengaku memang pernah bertemu dengan pengurus DPP Golkar, Melki Laka Lena di Labuan Bajo baru-baru ini. Namun, Melki hanya bertanya kepada dirinya terkait perkembangan Pantai Pede saat ini.
“Pak Melki Laka Lena tanya, bagaimana kondisi Pantai Pede. Saya jawab, di Pantai Pede itu, kalau tidak ada aksi berarti tidak ada reaksi. Sekarang ini aman-aman saja. Tidak benar jika saya menjawab mempersilakan PT SIM untuk mulai bangun hotel,” tukas Jeramun.
Dikatakannya, pertemuan dengan Melki saat itu dilaksanakan di rumah Ketua DPD II Golkar Mabar, Matheus Hamsi.
Pertemuan itu membahas sayembara “Ayo Bangun NTT” yang dilaksanakan oleh yayasan milik Melki Laka Lena.
“Pertemuan itu juga dihadiri oleh orang banyak dan tidak membahas Pantai Pede,melainkan membahas tentang syaimbara membangun NTT,” jelas Jeramun.
“Saya ingin meluruskan, bahwa saya tetap pada pendirian saya untuk menolak pembangunan hotel oleh PT SIM di Pantai Pede dan sampai saat ini saya belum mengeluarkan pernyataan secara resmi bahwa saya mendukung PT SIM untuk membangun hotel di Pantai Pede,” tambahnya.
Dia mengatakan, terakhir ke Pantai Pede pada bulan Februari lalu saat bersama anggota DPRD Mabar lainnya memantau pembangunan dermaga kayu oleh Laprima Hotel.
Saat itu tidak ada aktivitas oleh PT SIM di Pantai Pede. Dalam waktu dekat, DPRD akan ke Pantai Pede lagi karena menurut informasi sudah ada material dan aktivitas lagi oleh PT SIM.
“Tidak mungkin DPRD Mendukung pembangunan hotel di Pantai Pede. Dermaga kayu milik hotel Laprima saja, kita suruh hentikan sementara pembangunan,” tuturnya.
Untuk diketahui, September 2016 lalu, para aktivis yang tergabung dalam Koalisi Peduli Pede melakukan aksi demostrasi di kantor DPRD Mabar dan kantor Bupati. Mereka menuntut tindak lanjut keputusan Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo agar pemerintah Provinsi NTT menyerahkan Pantai Pede ke Pemda Mabar.
Tuntutan para aktivis itu, hingga kini baik oleh Lembaga DPRD Mabar dan Pemda Mabar belum diumumkan ke publik perkembangannya. Sehingga sikap DPRD dan Pemkab Mabar yang cendrung diam itu dipertanyakan oleh para aktivis Koalisi Peduli Pede. (Gerasimos Satria/VoN)