Borong, Vox NTT– Ketua Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapeda) DPRD Matim, Mensi Anam menanggapi saran Pastor Silvi Mongko yang meminta agar Ranperda perlindungan mata air tidak terikat kepentingan sesaat.
Ia menegaskan Ranperda ini murni untuk kepentingan masyarakat dan tidak terkait kepentingan sesaat kelompok tertentu.
“Ranperda ini tidak ada kepentingan sesaat dari kami di DPRD. Ini benar-benar kebutuhan kita bersama,” kata Mensi melalui pesan WhatsApp, Rabu (15/3/2017).
Ia mengaku lahirnya Ranperda ini didasari niat mulia untuk melindungi sumber mata air. Pasalnya, banyak mata air yang ada terancam mati oleh ulah manusia dan faktor alam.
“Ada kekurangan ketersediaan air dan ini sudah menjadi keluhan semua warga. Sebab itu, perlu diatasi dengan pengaturan seperti ini,” tegas politisi Hanura itu.
Mensi berjanji akan tetap memperhatikan masukan dan saran dari masyarakat, termasuk Pastor Silvi, agar Ranperda ini bermanfaat bagi banyak orang.
“Tentu harapan masyarakat termasuk Romo Silvi amat kita perhatikan karena bagian dari peringatan akan komitmen kerakyatan,” pungka anggota DPRD asal Kecamatan Lamba itu.
Sebagaimana dikabarkan sebelumnya, Pastor Silvi menanggapi Ranperda inisiatif DPRD Matim tentang perlindungan mata air.
Baca: Pastor Silvi: Ranperda Mata Air Tidak Boleh Terikat Kepentingan Sesaat
Ia memandang Ranperda ini sejalan dengan perjuangan Gereja Katolik dalam menjaga kelestarian lingkungan dan keutuhan ciptaan.
Untuk itu, Pengajar Seminari Kisol ini meminta anggota dewan untuk berpikir integral dan menjauhi kepentingan politik sesaat. Hal ini penting agar ranperda ini bermanfaat untuk banyak orang.
“Ranperda ini baik karena mengatur soal perlindungan mata air yang merupakan kebutuhan dasar manusia. Karena itu, ranperda ini tidak boleh terikat dengan kepentingan politik sesaat,” katanya.
Jika terikat kepentingan sesaat, kata Romo Silvi, ranperda ini tidak akan berguna bagi banyak orang, tapi sebaliknya menguntungkan pihak tertentu yang tidak berkehendak baik terhadap alam.
Ia menegaskan alam itu mulia. Ia melindungi dan memberi apa saja yang dibutuhkan manusia. Hal ini, kata Romo Silvi, sudah diterangkan dalam Ensiklik Laudato Si Paus Fransiskus.
“Dalam ensiklik ini, alam itu disebut ibu yang menyusui kita dan saudari yang melayani kita setiap saat,” imbuhnya. (Ferdiano Sutarto Parman/VoN)