Maumere, VoxNtt.Com- Megaproyek Bendungan Napung Gete yang berlokasi di Desa Ilimedo dan Desa Werang, Kecamatan Waiblama, Sikka hanya akan menjadi barang tontonan bagi warga sekitar lokasi.
Pasalnya, proyek senilai Rp 897,9 miliar tersebut dinilai tidak melibatkan masyarakat sekitar area terdampak.
Hal ini disampaikan Koordinator Forum Petani Pemilik Lahan, Paulus Yansani kepada VoxNtt.Com beberapa waktu lalu saat ditemui di rumah salah satu pemilik lahan di Desa Ili Medo, Kecamatan Waiblama.
Menurutnya, sejak awal pengerjaan sampai saat ini hanya kurang lebih 5 orang penduduk setempat dilibatkan sebagai pekerja proyek. Fakta di lapangan justru lebih banyak pekerja berasal dari luar daerah.
“Dengan adanya pembangunan seharusnya berdampak secara ekonomi dalam bentuk tersedianya lapangan pekerjaaN,” ungkapnya.
Akan tetapi, bila kontraktor tidak melibatkan warga setempat maka dampak yang selama ini diklaim pemerintah hanya akan menjadi mimpi di siang bolong.
Yansani mengaku pernah mengajukan protes.
“Saya pernah protes tetapi mereka katakan ini masih pekerjaan awal,” terangnya.
Selain soal tenaga kerja, soal lain adalah pemanfaatan bahan alam. Yansani mengungkap Nindya Karya selaku kontraktor pernah membeli bambu dari Maumere.
Hal ini sangat disayangkan sebab ada banyak bambu milik warga baik di dalam lokasi maupun di luar lokasi.
“Konyol kan bambu disini digusur dan diinjak-injak sementara untuk pembangunan mereka beli dari luar,” ujarnya.
Sejalan dengan Yansani, tokoh muda Desa Werang, Stanislaus Nong Lewuk mengatakan pemerintah hanya mampu mengklaim soal trickle down effect dari waduk tetapi tidak memastikan itu terwujud.
” Selama ini forum petani pemilik lahan lah yang berjuang untuk itu,” ungkap mahasiswa Universitas Nusa Nipa Maumere ini kepada VoxNtt.Com pada Rabu (15/3/2017).
Stanislaus yang juga merupakan Ketua Hipermata ini menuntut pihak kotraktor agar melibatkankan tenaga kerja dari kedua desa secara khusus atau Waiblama secara umum.
“Ada tenaga kerja kasar, ada tenaga teknis, dan juga armada dump truck kan di sekitar sini yah sebaiknya dipakai,” ujar Stanislaus. (Are De Peskim/VoN)