Ruteng, Vox NTT- Stok kondom dan alat kontrasepsi jenis Intra Uterine Divice (IUD) lainnya di kota Ruteng sudah habis.
Habisnya alat kontrasepsi ini dikarenakan tingginya permintaan dari pasangan usia subur di Kabupaten Manggarai. Permintaan tinggi, sementara stok berkurang.
Kadis Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Manggarai, Aleks Asisi Mahu kepada wartawan di kantornya, Kamis, (16/3/2017) mengaku stok alat kontrasepsi kondom dan lain-lain habis sejak awal tahun 2017 ini.
Untuk memenuhi kebutuhan bagi masyarakat pasang usia subur yang membutuhkan, akan dilayani dengan mencari ketersedian di puskesmas-puskesmas. Sementara untuk di gudang alat kontrasepsi jenis IUD laris terpakai.
Mahu mengatakan, untuk sejumlah puskesmas dan pustu di beberapa kecamatan memang masih tersedia namun semakin menipis. Itu karena tingginya permintaan pasangan usia subur.
“Sejak awal tahun di gudang tidak ada lagi alkon (alat kontrasepsi) jenis spiral,permintaan ke pusat sudah dilakukan secara resmi namun belum ada alokasi,”katanya.
Hingga kini pihaknya masih menunggu, dan diharapkan dalam waktu dekat sudah dikirim oleh pemerintah pusat.
Mahu menambahkan,penggunaan IUD di kabupaten Manggarai sangat tinggi yakni, mencapai 8.716 pasangan dari 50,063 pasangan usia subur yang terdaftar.
Data yang dimiliki Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Manggarai paling banyak di kecamatan Langke Rembong. Di kecamatan pusat ibu kota kabupaten Manggarai itu terhitung sebanyak 1.724 pasangan usia subur.
Selama stok habis kata Mahu, pihaknya tetap melakukan pelayanan alkon jenis IUD. Itu dilakukan dengan cara mencari di beberapa kecamatan yang tingkat pemakaian kurang banyak.
“Kita selalu kordinasi dengan puskesmas lain. Terkait alkon lain seperti pil, kondom, dan suntikan masih memadai untuk sementara. Semua alkon tersebut merupakan pengadaan dari dana APBN, sedangkan kabupaten hanya menerima barang,” katanya.
Sementara itu, anggota DPRD Manggarai Kanis Erom meminta instansi terkait untuk mencari solusi, dan menyurati secara rutin kepada pemerintah pusat. Hal tersebut dilakukan agar tidak terjadi ketiadaan stok dalam jangka waktu yang lama.
“Segera mungkin surati pemerintah pusat,apa penyebab dan kendala sampai habis dan tidak juga ada sampai sekarang,” ujar Kanis. (Adrianus Aba/VoN)