Borong, Vox NTT-Ketua Fraksi Demokrat Manggarai Timur (Matim), Leonardus Santoso menanggapi pernyataan Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang, Siprianus Nena terkait alasan pindah paket proyek Lehong-Wae Reca ke tempat lain.
Ia menyebut alasan Kabid Nena tidak masuk akal, sebab aksi penolakan warga sudah terjadi sejak jalan ini dirintis.
Setelah itu, aksi yang sama terulang lagi pada tahun 2015 saat peningkatan dari telford ke lapen. Bahkan waktu itu kata Santoso, pemilik lahan sampai memagari lapen yang baru dibuat.
“Alasannya dihalangi oleh masyarakat, itu bukan cerita baru. Sejak pembukaan jalan baru sekitar tahun 2011/2012, ruas jalan dimaksud sudah bermasalah dengan pemilik tanah,” katanya melaui pesan WhatsApp, Senin (20/3/2017).
“Kejadian ini berulang tahun 2015 pada saat peningkatan dari telford ke lapen pun di pagar oleh pemilik tanah, sehingga lapen yang di itu mubazir, tidak memiliki asas manfaat,” tambahnya.
Atas hal tersebut kata Santoso, DPRD menolak rencana pembangunan jalan Lehong-Wae Reca dalam pembahasan APBD 2016.
“Tetapi waktu itu pemerintah daerah memberikan keyakinan kepada DPRD bahwa ruas itu tidak ada masalah, termasuk penolakan masyarakat sebagaimana didalilkan Kabid Bina Marga sehingga paket ini diakomodir,” imbuhnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Kabid Bina Marga Sipri Nena menyebut pemindahan paket tersebut dengan alasan ada penolakan warga.
Baca: Soal Pindah Paket Lehong-Wae Reca, Demokrat Matim: Ini Kebijakan Sepihak
“Waktu itu ada penolakan dari warga, sehingga dipindahkan,” katanya kepada wartawan, Senin, 6 Maret 2017 lalu.
Walaupun dipindahkan, kata Nena, kebijakan ini tidak mengubah pekerjaan utama. Hanya saja, lokasinya terbagi dalam segmen.
“Ada dua segmen. Yang pertama, Wae Reca-Kantor KPU. Kedua, Lehong-Peot. Dua segmen ini volumenya 3,735 km,” tegasnya.
Soal sebagian ruas Lehong-Peot yang belum dikerjakan, lanjut Nena, itu karena kekurangan anggaran.
“Ada sekitar 600 M yang mau masuk Peot memang belum hotmix. Itu karena kurang anggaran. Makanya, kami urpil saja kemarin,” imbuhnya. (Ferdiano Sutarto Parman/VoN)