Ende, Vox NTT-Seorang ibu hamil yang diketahui bernama Yunita Silvia, warga Nuawawo, Kelurahan Onekore, Kecamatan Ende Tengah terpaksa melahirkan di Teras Puskesmas Onekore pada Jumat, (24/3/2017).
Yunita melahirkan sekitar pukul 19.30 wita tanpa dibantu petugas medis Puskesmas. Karena tidak tahan, ia terpaksa melahirkan di depan pintu Puskesmas.
Petugas baru menolong setelah proses persalinan selesai. Petugas medis kemudian melakukan pemindahan pasien ke ruang persalinan.
Peristiwa tersebut sempat mendapat sorotan dari masyarakat luas karena menimbulkan keresahan.
Kepala Puskesmas Onekore, Adi Dominggo mengaku kesalahan terletak pada petugas Puskesmas. Pasalnya, saat itu petugas meninggalkan puskesmas sebelum sebelum jam piket yang seharusnya pada pukul 20.00 wita.
Ia menjelaskan, berbagai sorotan terus ditujukan kepadanya. Baik melalui media sosial maupun secara personal.
“Petugas kami pulang sebelum pergantian sit. Kami harus terima kesalahan ini,”Ucap Adi saat dijumpai Wartawan di ruang kerjanya di Jalan Udayana, Sabtu (25/03/2017).
Adi mengatakan proses persalinan berjalan lancar karena kedatangan pasien sudah pembukaan lengkap. Pasien hanya terlambat menolong dan proses pemotongan tali pusat dilakukan petugas.
“Tapi, anaknya normal. Anaknya selamat,”Ungkap Adi.
“Apapun alasan tetap kami yang salah. Pasti semua menyoroti kami. Kami akui kami salah,”tambah dia.
Ia kemudian klarifikasi soal jam pelayanan persalinan di Puskesmas Onekore. Jelas dia, tidak ada batas waktu kerja petugas medis untuk melayani persalinan.
Adi mengatakan, selama 24 jam petugas medis wajib melayani persalinan. Namun, waktu piket masing-masing petugas sesuai jadwal atau otoritas puskesmas.
“Petugas piket kemarin sedang sakit. Tapi dia bertahan sampai jam 7 malam. Hanya tidak koordinasi dengan piket jam berikutnya”tutur Adi.
Saat ini Yuanita bersama anaknya masih dirawat di Puskesmas Onekore. Sementara petugas Puskesmas kembali menjalani tugas seperti biasa.***(Ian Bala/VoN).