Kota Kupang, Vox NTT- Umat Hindu di Kota Kupang, ibu kota provinsi NTT merayakan upacara Nyepi bersama.
Acara ini dibuka di halaman Kantor Walikota Kupang, kemudian melakukan long march menuju Lapangan Polda NTT.
Pawai melintasi jalan depan rumah jabatan Walikota Kupang, Lipo menuju jalan Eltari. Dalam long march terus menampilkan tarian Barongsai dari etnis Cina di Kupang.
Selain Barongsai, nampak beberapa patung manusia yang bertubuh kekar, berkumis sangar nan beringas itu diarakan, dipikul oleh puluhan anggota pawai yang berseragam khas Etnis Bali.
Kepada VoxNtt.com, Gede Aria Wibawa yang ditemui di sela-sela acara itu menjelaskan, acara ini akan berakhir di Lapangan Polda NTT dengan sebuah ritual pembersihan diri, sebagaimana yang diyakini umat beragama Hindu.
Adapun Patung-patung manusia berwajah sangar itu jelas Gede, adalah simbol kejahatan dunia yang harus dimusnahkan agar kelak dapat memulai kehidupan baru. Kehidupan yang baik.
“Itu merupakan simbol kejahatan dunia, dan usai acara ini barang-barang itu dibakar, dimusnahkan sebagai tanda melenyapkan seluruh kejahatan dalam diri manusia, dan memulai hidup yang baik,” katanya.
Gede mengaku, di Lapangan Polda NTT akan dilanjutkan dengan ritual adat untuk membersihkan diri.
“Ada ritual adat nanti di Polda, untuk membersihkan diri dari kejahatan,” katanya.
Seusai dari Polda masa kemudian kembali ke rumah masing-masing dan dilanjutkan dengan acara Nyepi bersama keluarga.
Kata dia, Nyepi ini hanya berlangsung selama satu kali 24 jam yang dimulai esok pagi di rumah masing-masing.
Gede juga menyampaikan, dalam perarakan ini melibatkan seluruh perwakilan lintas agama sebagai wujud toleransi umat bergama.
“Di sini banyak perwakilan dari berbagai agama, sebagai symbol keberagaman,” katanya. (Bonivasius Jehadin/VoN)