Borong, Vox NTT-Jalur alternatif Bea Nggelang-Arus di Kecamatan Poco Ranaka yang dikabarkan mubazir, kini mendapat tanggapan dari Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Manggarai Timur (Matim).
Sekretaris PU dan Tata Ruang Matim, Yosep Marto kepada VoxNtt.com, Rabu, (29/3/2017) di ruang kerjanya mengatakan, di jalur tersebut aspalnya sekitar 200 meter.
Menurut dia, jalan Bea Nggelang-Arus masih bisa dilalui kendaraan. Hanya saja masyarakat lebih memilih jalan di jalur yang semuanya diaspal.
“Sebenarnya itu soal pilihan masyarakat saja. Mereka lebih memilih jalan yang aspalnya tembus daripada lewat di situ. Padahal jalannya masih bagus. Dan bisa dilalui kendaraan,” ujar Yosep.
Ke depan kata dia, jalan itu tetap akan diperhatikan. Pembangunan lapen nanti pasti dilanjutkan.
“Hanya soal waktu saja. Itu tetap diperhatikan. Karena itu jalur lebih singkat dari Arus menuju jalur Ruteng-Borong,” jelas Yosep.
Sebagaimana dikabarkan sebelumnya, Jalan lapen dari persimpangan Bea Nggelang, desa Wejan Mawe menuju desa Arus Poco Ranaka Timur mubazir.
Nadus Dasur, warga Mawe, kepada VoxNtt.com, Sabtu (25/3/2017) mengatakan jalan tersebut menuju desa Arus. Tetapi sekarang sudah tidak digunakan lagi, sebab kendaraan sudah tidak lewat di jalur ini.
“Sudah lima tahun tidak dilalui kendaraan. Panjang jalan yang aspal diperkirakan 800 m,” kata Nadus.
Kata Nadus, ruas tersebut tidak dilalui kendaraan karena jalannya buntu.
Baca: Jalur Lapen Bea Nggelang-Arus Mubazir
“Daerah percuma buang uang mengaspalkan jalan ini. Sekarang jalan tidak digunakan,” ujar Nadus.
Nadus berharap ke depan pemerintah perlu mempertimbangkan prioritas pembangunan lapen jalan. Membangun jalan perlu memperhatikan manfaatnya bagi masyarakat. (Nansianus Taris/VoN)