Maumere, Vox NTT- Direktris PT. Gading Landscape Maumere selaku kontraktor dalam Proyek Penataan Taman Kota, Yeni Kabupung menganggap pemborong membantu pekerjaannya.
Oleh karena itu pihaknya akan menjawab somasi tersebut.
“Saya anggap mereka bantu saya,” tegas Yeni melalui telepon pada Senin (27/3/2017).
BACA:Kontraktor Proyek Taman Kota Disomasi Pemborong
Yeni membenarkan bahwa Didimus Terang dan Antonius Dian telah mensomasi dirinya melalui kuasa hukum mereka Petrus A. Sobalokan, SH.
Meskipun demikian, Yeni menyebut tidak ada kesepakatan di antara mereka.
“Somasi mereka tidak benar dan tidak berdasar. Tidak ada hitam di atas putih di antara kami,” tegas Yeni.
Hitam di atas putih yang dimaksudkan Yeni adalah tidak ada kontrak tertulis di antara mereka. Oleh karenanya dia mengaku akan menjawab somasi dari kedua pemborong.
BACA:Kontraktor Proyek Taman Kota Bayar Ijazah Orang Agar Lolos Tender
Yeni menyatakan alasan dirinya tak menandatangani draft sub kontrak dikarenakan penawaran pihak pemborong tersebut merugikan pihaknya.
“Mereka hanya membantu tidak ada pekerjaan apa-apa di situ. Tidak ada satu pun yang mereka kerjakan,” tegas Yeni.
Selain itu, Yeni juga menyebutkan pemborong yang mensomasi dirinya adalah penipu.
“Orang ini penipu. Pokoknya ada bangunan di Nita atau sekitarnya. Silahkan konfirmasi di mereka,” terangnya.
BACA:Terungkap, Perencana Tak Gunakan Regulasi RTH dalam Desain Taman Kota
Selain itu, Yeni juga menyebutkan bahwa pemborong pernah terkait masalah kapling tanah.
“Coba tanya dia tentara mau pukul dia,” terangnya.
Terkait pembayaran Rp 20 juta rupiah itu Yeni membantah itu sebagai bayaran. Ia menyebutnya uang ‘bako’ atau uang rokok.
“Kalau kemudian ada uang yang saya transferkan senilai Rp 20 juta sesuai somasi saya anggap itu tanda terima kasih karena dia pernah membantu saya,” tegas Yeni.
Sebaliknya, Didimus Terang dan Antonius Dian ketika dikonfirmasi media ini pada Selasa (28/3/2017) membantah tudingan Yeni.
Didimus menyatakan tidak benar tudingan terkait proyek mereka di Nita atau pun kapling tanah.
“Saya anggap itu upaya pengalihan topik dan pencemaran nama baik saya,” tegas Didimus.
Antonius Dian menambahkan keduanya tidak hanya menyumbangkan tenaga melainkan juga material dan membiayai pekerja untuk pengerjaan fondasi lavatory dan fondasi panggung monumen.
BACA:Pengawas ‘Kabur’ Ambil Dokumen, Sidang Pansus Taman Kota Ditunda
Material yang dibelanjakan antara lain batu, pasir,air, semen, besi batu merah. Bahkan batu merah, besi dan pasir kemudian dipakai oleh kontraktor setelah kedua pemborong menghentikan pekerjaan.
“Waktu itu kami mau muat kembali tetapi Sony Kabupung (adik Yeni-red) bilang mereka pakai dulu nanti baru dihitung,” terang Antonius. (Are De Peskim/VoN).