Maumere, Vox NTT– Diduga akibat lengahnya petugas jaga, warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Maumere ditemukan tewas gantung diri di pohon mangga dalam lingkungan lapas.
Ketika ditemukan pada Rabu (29/3/2017) pagi kurang lebih pukul 07.00, Nikolaus Ware (59) sudah tak bernyawa.
Kepala Keamanan Lapas Maumere, Adeodatus Dari yang ditemui VoxNtt.Com pada Rabu (29/3/2017) di Ruang Mayat RSUD TC Hillers Maumere menyatakan setiap malam ada dua petugas piket. Satu komandan jaga dan satu anggota.
“Memang kita kesulitan petugas untuk melakukan penjagaan di malam hari. Apalagi kalau jam begitu kan petugas juga butuh istirahat,” kilah Datus.
Datus menerangkan selama ini yang Nikolaus dirawat di klinik lapas karena belum lama ini menjalani operasi hernia.
“Kurang lebih pukul 01:00 dini hari petugas piket, Moat Dewa masih melihatnya terbaring di tempat tidur,” ujarnya.
Kurang lebih pukul 5 pagi, Nikolaus tak terlihat di tempat tidur. Moat Dewa lantas mencari ke dapur namun tak menemukan Nikolaus.
” Setelah pintu sel dibuka, ada tahanan yang keluar menuju pohon mangga. Tahanan itu melihat kotoran manusia di tanah, setelah melihat ke atas ternyata ada Nikolaus di atas,” ungkap Datus.
Nikolaus menggantung dirinya dengan menggunakan sarung yang selama ini ia kenakan.
“Tinggi dari tanah ke atas itu kurang lebih 9 meter,” terang Datus.
Nikolaus adalah seorang petani terpidana kasus pencabulan dengan hukuman 5 tahun pidana kurungan.
Ia sudah menjalani 2 tahun masa hukuman. “Selama ini beliau berkelakuan baik dan lebih banyak diam,” ungkap Datus.
Selama beberapa bulan belakangan ini, istrinya, Jupensia Lanu (58) mengunjunginya secara intens.
“Saya selalu datang liat dia hari selasa, rabu dan sabtu,” ujar Jupensia Lanu kepada media ini.
Terkahir Jupensia mengunjungi suaminya pada Selasa (28/3/2017). Hari Sabtu (25/3/2017) dan Minggu (26/3/2017) Jupensia juga mengunjunginya. Tidak ada keluhan sakit.
“Dia bilang dia sakit kapan hari tuh sudah sembuh,” terang Jupensia.
Jupensia berencana menjenguknya lagi pada Rabu (29/3/2017) namun Nikolaus melarangnya. Rupanya, pertemuan hari Minggu itu menjadi perjumpaan akhir mereka.
Pagi hari, petugas Lapas mendatangi rumah tempatnya menginap di Lorong Belpos, Nara, Desa Lepo Lima memberitahukan bahwa suaminya tewas gantung diri.
Menurut Jupensia, Nikolaus sering mengaku memikirkan anak-anak angkatnya. Keduanya tidak dikarunai anak namun memiliki 3 anak angkat.
Anak pertama saat ini sedang kuliah di Bandung, anak kedua sedang duduk di bangku SMA di Maumere sementara anak ketiga masih SMP di Palue.
“Dia kasian anak-anak masih sekolah terus tidak ada yang urus,” ungkap Jupensia.
Lebih jauh, Jupensia hanya berharap Pihak Lapas Maumere dapat mengurusi pemakaman suaminya. Rencananya jenazah akan dimakamkan di kampung halamannya di Palue.
Sementara itu, pihak kepolisian melalui Humas Polres Sikka, Iptu Margono menyatakan pihaknya telah melakukan identifikasi. Meskipun demikian, menurutnya yang berhak mengeluarkan hasil visum adalah dokter.
“Tanda-tanda gantung diri murni ada yaitu keluar kotoran dari dubur, tangan tergenggam, dan bekas jeratan di leher,” ungkap Margono melalui WhatsApp kepada VoxNtt.Com pada Kamis (30/3/2017). (Are De Peskim/VoN)