Labuan Bajo,Vox NTT-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) hingga kini belum mendapat laporan resmi dari Pemerintah Kecamatan Boleng terkait bencana alam yang terjadi di wilayah itu pada Jumat, 24 Maret 2017 lalu.
Hal itu disampaikan oleh Kepala BPBD Mabar, Donatus Jahur kepada VoxNtt.com, Jumat (31/3/2017) di Kantor Bupati Mabar.
Donatus Jahur mengatakan dirinya mengetahui bencana alam di Kecamatan Boleng melalui media sosial.
Hingga kini belum ada laporan resmi dari Pemerintah Kecamatan (Pemkec) Boleng dan Pemerintah Desa (Pemdes) setempat.
Dia mengatakan mekanisme laporan bencana alam, pemerintah Desa atau Kecamatan harus melaporkan kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mabar melalui BPBD Mabar. Namun,untuk bencana alam di Kecamatan Boleng juga belum ada laporan secara resmi.
Sementara itu, Sekertaris Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Mabar, Ovan Adu mengatakan pihaknya sudah mengirim ekskavator untuk memperbaiki jalan yang longsor di sejumlah Desa di Boleng.
“Sebentar lagi kami akan kirim satu lagi ekskavator ke wilayah Boleng untuk memperbaiki jalan di Wae Bobok, Desa Tanjung Boleng,” ujar Ovan.
Menurutnya, jalur yang sangat susah untuk diperbaiki yakni Wae Bobok. Pada jalur itu, jalan putus terbelah bagi dua. Direncakan pada jalur itu akan membelah pinggir jalan. Namun, membutuhkan waktu yang cukup lama.
“Kita harapkan secepatnya material longsor yang menutup jalan itu secepatnya sudah dibersihkan,” harap Ovan.
Seperti diketahui, sejumlah anggota DPRD Mabar, Kamis,30 Maret 2017 saat sidang paripurna di DPRD Mabar meminta Pemkab Mabar untuk menanggapi bencana alam yang terjadi di Kecamatan Boleng saat ini.
Hujan deras disertai angin kencang yang terjadi di wilayah Kecamatan Boleng minggu lalu menyebabkan putus total jalur transportasi dari Boleng menuju Labuan Bajo.
Selain itu, puluhan Hektar Area (Ha) padi yang siap dipanen milik petani Lando desa Mbuit terbawa banjir. (Gerasimo Satria/VoN).