Oelamasi, Vox NTT- Curah hujan yang cukup tinggi akhir-akhir ini cukup berpengaruh pada kerawanan di beberapa titik jalan yang biasa digunakan masyarakat di Takari, Kabupaten Kupang, NTT.
Penelusuran VoxNtt.com di kecamatan Takari, Jumat (08/04/2017), menemukan setidaknya terdapat 5 titik rawan bencana pasca amblesnya jembatan Bokong 1 di kecamatan tersebut.
Kelima titik rawan tersebut, sebagai berikut:
Pertama, jalan dengan kondisi pecah hampir sebagian besar badan jalan di Kilo Meter 63 tepat di Desa Oesusu.
Menurut informasi warga sekitar, terjadinya longsor pada tanah tebing bawah jalan yang berakibat permukaan tanah mengalami penurunan sehingga menimbulkan pergeseran permukaan pada sebagian badan jalan.
Kedua, diantara km 68 dan km 69 Kelurahan Takari terdapat kerusakan jembatan akibat diterpa banjir, Rabu (05/04/2017). Dihari berikutnya, jalan alternatif roboh diterpah banjir dari anak sungai Bokong 1.
Ketiga, di antara titik km 71 dan km 72 terdapat jembatan dengan kondisi seperti jembatan Bokong 1. Warga dan pengguna jalan diharap waspadah melintasi daerah tersebut mengingat kondisi jembatan yang sudah mulai rusak serta antisipasi material dari tebing bukit sebelah jembatan.
Keempat, di km 74 yang terjadi lonsong terus menerus di sekitar badan jalan. Lokasi yang sering disebut Tanjung Noelmina ini hanya tersisa sekitar 1 m dari badan jalan.
Dan Kelima, di km 77 di badan jembatan Noelmina. Seperti pada pemberitaan sebelumnya, lantai jembatan mengalami pergeseran 50 cm serta terjadi penurunan lantai jembatan sekitar 15 cm.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Balai Pelaksana Jalan Nasional X dari Satuan Kerja Pelaksana Jalan Nasional Wilayah I NTT, Wilhelmus Sugu Djawa membenarkan kerawanan beberapa titik jalan tersebut.
“Memang beberapa titik tersebut dalam kondisi kritis. Apalagi musim penghujan seperti saat ini”, Tegas pria yang disapa Wili ini sembari mengakui sudah melaporkan kondisi tersebut kepada pihak-pihak terkait.
Camat Takari, Hengky Fafo, turut mengeluhkan persoalan kondisi infrastruktur jalan yang cukup membahayakan bagi masyarakat ini.
“Kami minta kerja sama semua pihak untuk menangani beberapa titik rawan di Takari dan lakukan antisipasi”, ungkap Fafo kepada media ini. (Dede/ Thomson/ VoN)