Ruteng, Vox NTT- Ruas jalan dari Ruteng, ibu kota Kabupaten Manggarai menuju Iteng, ibu kota Kecamatan Satarmese memang menjadi langganan longsor tiap musim hujan.
Pada Jumat, 7 April 2017 malam, longsor kembali terjadi. Lokasi longsor di ruas jalan milik pemerintah provinsi NTT itu masih terjadi di lokasi yang sama, yakni di Wae Mantar-pertengahan hutan Negara Golo Lusang.
Longsor di Wae Mantar pada Jumat malam itu terjadi lantaran hujan lebat yang mengguyur. Tanah di sisi tebing pun jatuh hingga menutupi badan jalan.
“Ia benar longsor itu terjadi tepatnya di kilometer 12 yakni di Wae Mantar. Panjangnya sekitar kurang lebih 100 meter,” ujar Venan Jerahu, seorang warga Satarmese saat dihubungi VoxNtt.com, Minggu (9/4/2017) pagi.
Venan mengaku, longsor hebat tersebut menyebabkan akses transportasi menuju Manggarai bagian selatan itu lumpuh total.
Para pengendara terpaksa harus menggunakan jalur alternatif yang cukup sempit untuk bisa mengakses ke Ruteng. Jalurnya yakni, Papang- Ngkaer- Lolang-Lao-Cumbi hingga ke Ruteng.
Menggunakan jalur alternatif ini, aksesnya pun cukup jauh dan membutuhkan tambahan waktu.
Venan mengatakan, seorang sopir taksi yang tidak mau menyebutkan namanya mengaku rugi akibat longsor tersebut.
“Apabila setiap hari melewati jalur ini terus, dengan tarif yang sudah ditentukan oleh pemerintah, bahan bakar yang digunakan sangat banyak. Belum lagi dengan jalan yang kurang bagus,” ujar Venan seperti yang disampaikan sopir tersebut kepadanya.
Karena itu, mereka berharap Pemda Manggarai segera memperbaiki jalan tersebut. Warga juga meminta pemerintah provinsi NTT untuk segera menganggarkan agar jalan Ruteng-Iteng provinsi diperlebar kembali. (Adrianus Aba/VoN)