Kefamenanu,Vox NTT-Pasca dialihkannya kewenangan pengelolaan SMA/SMK dari pemerintah kabupaten ke provinsi NTT, nasib ratusan guru honorer yang tersebar di 23 SMA/SMK di kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) terkatung- katung.
Hingga kini para guru honorer tersebut belum mendapatkan SK dari gubernur NTT sehingga sejak bulan Januari hingga April 2017 mereka belum mendapatkan gaji dari pemerintah provinsi.
Hal tersebut disampaikan oleh Mikhael Boyfala, seorang guru honorer yang mengabdi di SMK Suara Timur Tunbaba ketika dihubungi media ini via telpon pada Sabtu (08/04/2017) .
“Untung saja kami masih dibiayai oleh komite sekolah kalau tidak kami mau hidup kermana” tutur guru honorer yang mengabdi sejak tahun 2009 tersebut.
Lebih lanjut Mikhael menuturkan bahwa sejak bulan Februari lalu, dirinya dan guru honorer lainnya sudah selesai mengurus kelengkapan administrasi di kantor UPTD yang terletak di kota Atambua namun hingga kini dirinya belum mendapatkan informasi terkait kejelasan nasib mereka.
Senada dengan itu, Marselus Kolo, salah seorang guru honorer yang mengabdi di SMAN Miomafo Tengah juga mengeluhkan masalah serupa.
Ketiadaan gaji selama 4 bulan terakhir mengakibatkan rumah tangganya mengalami kesulitan ekonomi. Sejauh ini untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, dia terpaksa bergantung pada pengahasilan yang diperoleh isterinya.
“Tolong ingat kami juga, PNS saja yang terlambat beberapa hari saja kadang masih mengeluh, apalagi kami yang sudah berbulan-bulan tidak terima gaji begini”ungkap Kolo dengan nada kesal.
Lebih lanjut Kolo berharap agar secepatnya pemerintah provinsi NTT dapat memperjelas nasib mereka sehingga tidak berdampak negatif bagi proses belajar mengajar di sekolah.(Eman/VoN)