Borong, Vox NTT-Puluhan tenaga harian lepas (THL) Dinas Kesehatan Manggarai Timur (Dinkes Matim) mendatangi kantor bupati kabupaten itu, Senin (10/4/2017).
Para THL yang tidak diakomodir oleh pemerintah baru-baru ini datang untuk menuntut keadilan ke bupati Matim, Yoseph Tote.
Di kantor bupati, mereka diterima oleh Sekda Matim, Asisten, dan Staf ahli Bupati. Sementara bupati Yoseph Tote sendiri sedang mengikuti acara penyerahan dokumen aset di aula Ranaka Kantor bupati Manggarai.
Chan Joma, kordinator aksi saat tatap muka mengatakan, ia dan rekannya datang untuk menuntut keadilan kepada pemerintah Matim.
“Kami meminta kepada Bapak Bupati dan DPRD Manggari Timur untuk segera menyelesaiakan permasalahan ini dan memberi jawaban dan keputusan mengenai nasib kami,” tegas Chan.
Chan meminta membatalkan SK penetapan THL tahun 2017 yang sudah ditetapkan oleh Sekretaris Dinkes. Semua THL yang sudah diputuskan kontraknya harus diakomodir kembali dan ditetapkan sebagai THLtahun 2017
THL yang baru bekerja 3-8 bulan yang sudah ditetapkan harus dibatalkan dan dapat dipekerjakan sebagai tenaga sukarela.
Selain itu, Chan meminta semua THL yang ditempatkan di Kantor Dinkes dan Gudang Farmasi harus dilakukan uji kompetensi. Apabila Dinkes memiliki cukup anggaran untuk penambahan THL, barulah mereka bisa diangkat.
Mereka juga meminta Plt Kepala Dinkes dan panitia seleksi untuk menjelaskan standar penilaian lulus dan tidak lulusnya dalam uji kompetensi. Itu dibuat dengan metode wawancara yang teiah dilakukan,
Menanggapi keluhan tersebut, Sekda Matim, Mateus Ola Beda di hadapan THL Dinkes mengatakan, THL itu hasil keputusan masing-masing SKPD.
“Itu kebijakan lokal. Karena kurang maka ada itu THL dan Sukarela. Untuk membantu melaksanakan tugas,” jelas Beda.
Dikatakannya, seleksi dilakukan supaya bisa diakomodir.
“Kendalanya adalah pagunya terbatas, sementara yang ikut seleksi banyak,” kata Beda.
Dia mengatakan, dirinya hanya bicara aturan. Sedangkan hal-hal teknis bukan kewenangannya, tetapi itu merupakan kebijakan internal Dinkes Matim.
“Nanti akan didiskusikan. Tetap berharap kita semua memikirkan bagaimana baiknya untuk kita,” kata Beda. (Nansianus Taris/VoN)