Labuan Bajo,Vox NTT- Pembangunan marina, hotel bintang, dan area komersial pendukung pariwisata di area dermaga Fery Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) tetap dilakukan pada tahun 2017.
Pemerintah pusat melalui salah satu perusahan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yakni PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) telah menganggarkan proyek pengembangan pelabuhan penyebarangan itu sebesar Rp 250 miliar pada tahun 2017.
Baca Juga: Peletakan Batu Pertama Marina dan Hotel Bintang di Labuan Bajo Ditunda
Perwakilan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), Cristine Huntabarat kepada VoxNtt.com, Rabu (12/4/2017) mengaku, jadwal peletakan batu pertama (ground breaking) proyek itu menunggu waktu yang tepat dari Menteri BUMN, Rini Soemarno.
Saat ini pihaknya,lebih fokus pada persiapan pembangunan seperti, persiapan lahan dan sosialisasi pembangunan marina, hotel bintang, dan area komersial pendukung pariwisata kepada masyarakat Labuan Bajo.
“Waktu ground breaking-nya belum dipastikan, kita masih menunggu waktu ibu Menteri BUMN dan kesiapan lainnya,” ujar Cristine.
Baca Juga: Pembangunan Marina dan Hotel Bintang Harus Memakmurkan Masyarakat Mabar
Menurut Cristine, acara peletakan batu pertama merupakan seremonial yang terpenting dalam proyek itu. Hal itu yakni, kesiapan lahan dan masyarakat Labuan Bajo mendukung penuh pembangunan Marina, hotel bintang, dan area komersial pendukung pariwisata di area dermaga Fery Labuan Bajo.
Oleh karena itu, pihaknya dalam waktu dekat akan melakukan sosialisasi terhadap masyarakat Labuan Bajo. Sosialisasi terutama warga yang berada di seputar dermaga Fery dan para penjual ikan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Labuan Bajo.
TPI Dibangun dengan Konsep Fresh Market
PT ASDP Indonesia Fery (Persero) dalam pembangunan proyek pengembangan pelabuhan penyeberangan itu membutuhkan area 21.000 meter.
Area milik ASDP di Labuan Bajo tidak cukup untuk pembangunan proyek itu. Sehingga, membutuhkan area TPI milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mabar.
Cristine Huntabarat mengatakan, Pemkab Mabar saat ini sedang membentuk tim khusus untuk mengkaji TPI. Tim yang dibentuk oleh Bupati Mabar, Agustinus Ch Dula itu nantinya akan menentukan lokasi penganti TPI yang ada saat ini.
Dia mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan anggaran dan desain TPI yang baru nantinya. TPI yang akan di bangun berbentuk pasar modern dengan konsep fresh market.
“Kita siap membangun TPI yang baru jika sudah ada lahan yang sudah disiapkan oleh Bupati Mabar. Kita bangun TPI dengam konsep yang bagus seperti di luar negeri,” kata Cristine.
Selain itu, untuk tenaga kerja lokal Manggarai yang akan bekerja di marina, hotel bintang, dan area komersial pendukung pariwisata itu nantinya, pihak PT ASDP Pelabuhan Ferry (Persero) akan melakukan kerjasama selama satu tahun dengan SMKN I Komodo dan SMAN I Komodo untuk pelatihan.
“MoU kerjasama dengan dua sekolah itu sudah disiapkan,” kata Cristine.
Sementara itu, anggota DPRD Mabar, Belasius Janu meminta Pemkab Mabar agar terlebih dahulu membangun TPI yang baru sebelum penjual ikan pindah dari TPI yang ada di samping dermaga Ferry Labuan Bajo saat ini.
“Jangan biarkan nelayan dan penjual ikan di Labuan Bajo terlentar,” ujar Belasius Janu.
Seperti diketahui, rencana peletakan batu pertama pembangunan marina, hotel bintang, dan area komersial pendukung pariwisata sudah dua kali ditunda.
Sebelumnya pihak PT ASDP Pelabuhan Ferry (Persero) menjadwalkan peletakan batu pertama dilaksanakan pada 22 Februari 2017 lalu, namun ditunda. Pada awal Maret juga dijadwalkan untuk peletakan batu pertama, namun kembali ditunda. (Gerasimos Satria/VoN)