Maumere, Vox NTT- Terhitung sejak Januari sampai dengan April 2017 para guru kontrak provinsi di Sikka bekerja prodeo atau cuma-cuma. Pasalnya para guru ini belum juga mendapatkan honor mengajar mereka.
Salah satu guru kontrak, Vinsensius Desno kepada VoxNtt.com saat ditemui di kediamannya, Senin (10/4/2017) membenarkan hal tersebut.
“Kalau gaji sebulan itu kurang lebih Rp 1,5 lah,” ungkapnya.
Akibat keterlambatan gaji tersebut, untuk pemenuhan kebutuhan hidup keluarga sehari-hari dirinya harus menekuni pekerjaan lain.
“Untungnya pihak sekolah masih peduli dengan membantu sedikit biaya,” terang guru SMA Negeri 2 Maumere tersebut.
Hal senada disampaikan oleh rekan gurunya, yang juga bernama Vinsen.
Ia mengaku sudah coba berkomunikasi dengan pihak Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendidikan NTT Wilayah 9 namun belum mendapatkan jawaban.
“Kami mau tanya, sampai kapan gaji kami ditahan?” ungkapnya kepada VoxNtt.com via layanan SMS, Selasa (11/4/2017).
Guru kontrak provinsi lainnya, Sirilus Heribertus mengatakan jumlah guru kontrak provinsi yang mengajar di SMA/SMK di Sikka kurang lebih sebanyak 70 an guru.
Jumlah tersebut khusus untuk guru kontrak yang dialihkan dari honor daerah. “Masih ada tambahan sedikit di tahun 2015 dan 2016,” terangnya saat ditemui di kediamannya pada Selasa (11/4/2017).
Ia menerangkan beberapa temannya sudah berupaya menanyakan keterlambatan tersebut kepada pihak UPT Dinas Pendidikan Provinsi NTT yang berkantor di Jl. Nairoa, Lokaria, Kecamatan Kangae.
Dari pihak UPT ketiadaan gaji tersebut disebabkan belum ada SK dari gubernur NTT.
“Prinsipnya pembayaran honor itu sejalan dengan dikeluarkannya SK Gubernur. Tetapi sampai saat ini belum ada SK,” terangnya. (Are De Peskim/VoN).