Mbay, Vox NTT- Ketua Yayasan Abraham Maumere, Fransiskus Xaverius menduga mantan Kepala Sekolah (Kepsek) SMK Santa Matilda Nagekeo, Yustinus Karson Jogo berada di balik rencana aksi anarkis para siswanya pada, 7 April 2017 lalu.
Para siswa diduga telah diprovokasi mantan Kepsek Yustinus yang tidak menginginkan adanya pergantian kepengurusan di SMK Santa Matilda.
“Dengan menggunakan media batu dan kayu para siswa memporak-porandakan bagian luar dan dalam mobil. Siswa juga berniat menggulingkan dan membakar mobil itu, beruntung, Yakobus Mapa, warga Aeramo yang berada dilokasi berhasil menggagalkan niat mereka,” kata Dokter Fransiskus VoxNtt.com, Sabtu (15/4/2017).
Dijelaskan kejadian itu berlangsung saat pihak Yayasan Abraham tengah melaksanakan acara serah terima jabatan Kepsek baru di Aula Kantor SMK Santa Matilda.
Saat itu pihak yayasan sekolah mengangkat Maria Pano sebagai Kepsek baru menggantikan Yustinus Karson Jogo.
Acara masih berlangsung, tiba-tiba saja puluhan siswa mengamuk dan melempar kaca sekolah dengan menggunakan batu. Bengkel di sekolah itu dan mobil milik yayasan juga ikut dirusakan oleh siswa.
Tak hanya sarana sekolah, kata dokter Fransiskus, pegawai Yayasan Abraham, anggota Kepolisian Sektor Aesesa juga ikut dilempar.
Sebagaimana dikabarkan sebelumnya, Kapolsek Aesesa, Kompol Jamaluddin mengatakan mobil milik Yayasan Abraham Maumere hancur setelah diserbu puluhan siswa SMK Santa Matilda Nagekeo pada Jumat, 6 April 2017 lalu sekitar pukul 11.00 Wita.
Baca Juga: Mobil Ketua Yayasan Dilempar, SMK Matilda Nagekeo Ditutup
Dalam kejadian itu, tak hanya mobil milik Yayasan Abraham Maumere yang menjadi korban. Namun kaca sekolah, bengkel sekolah, serta mobil milik polisi juga ikut rusak.
Menurut Jamaluddin, kejadian itu bermula ketika Yayasan Abraham Maumere sedang melaksanakan acara serah terima kepala sekolah di aula kantor SMK Santa Matilda. Maria Pano diangkat menjadi kepala sekolah baru menggantikan Yustinus Karson Jogo.
Saat acara berlangsung, tiba-tiba puluhan siswa mengamuk dan melempar kaca sekolah dan melakukan pengrusakan bengkel di SMK Santa Matilda.
Para pegawai di sekolah itu juga jadi korban amukan sejumlah siswa tersebut.
“Kasus ini kita terus kembangkan, karena tidak mungkin (pelaku) hanya dua orang,” kata Jamaluddin.
Ia mengatakan, polisi juga tengah memeriksa saksi-saksi lain. Pengembangan pemeriksaan tersebut dilakukan untuk mencari aktor dalam kasus pengrusakan mobil Pajero Sport tersebut. (Arkadius Togo/VoN)