Borong, Vox NTT-Pembangunan infrastruktur jalan raya di Kabupaten Manggarai Timur (Matim) masih jauh dari harapan masyarakat. Infrastruktur sebagai pendukung perekonomian masyarakat rusak di mana-mana. Pemerintah dinilai lamban memperbaikinya.
Demikian disampaikan, Paulus Sumar, tokoh muda asal Poco Ranaka kepada VoxNtt.com, Selasa (17/4/2017).
Dia mengatakan, pemerintah dan DPRD Matim lemah dalam menanggapi kebutuhan masyarakat akan infrastruktur jalan yang baik.
“Kondisi jalan tidak ada perubahan dari tahun ke tahun. Pemerintah buat apa saja?,” ujar Paul.
Dikatakan Paul, buruknya kondisi jalan di Matim seharusnya menjadi prioritas pemerintah dan DPRD Matim.
“Sebagai contoh, jalur Watu Ci’e-Deno sudah lama rusak parah. Hingga saat ini belum ada kabar untuk perbaiki jalan ini. Padahal jalannya banyak berlubang,” katanya.
Lanjut Paul, tidak hanya jalan yang berlubang, di jalur Watu Ci’e-Deno juga sudah banyak deker yang jebol dan jembatan yang ambruk.
“Baru-baru ini sebuah mobil bemo yang ditumpangi warga nyaris masuk jurang. Untung saja masih bisa diselamatkan dan tidak ada korban jiwa,” tukasnya.
Selain itu, kata Paul, akibat jalan rusak, tarif angkutan dari Kampung menuju kota menjadi mahal. Untuk menjual hasil bumi juga sangat sulit. Hal itu dikarenakan masih ada kampung yang belum bisa dimasuki kendaraan roda empat.
Belum lagi ada pasien dari kampung yang dirujuk ke rumah sakit.
“Karena kondisi jalan berlubang, untuk sampai di rumah sakit itu lama. Dan akhirnya sampai di rumah sakit kondisinya semakin parah,” ucap Paul.
Untuk jalur Watu Cie Deno, jalan yang rusak parah sekitar 10 km. Hingga kini Pemkab Matim belum juga memperbaikinya.
“Yang paling parah itu dari Menge sampai Deno. Itu motor dan mobil bemo sulit bahkan tidak bisa lewt. Padahal ini jalur vital dari beberapa desa menuju Ruteng dan Borong,” ujarnya.
Hingga berita ini diturunkan Pemkab Matim belum berhasil dikonfirmasi terkait kondisi jalan raya yang rusak parah tersebut. (Nansianus Taris/VoN)