Labuan Bajo, Vox NTT- Sekertaris Dewan (Sekwan) Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Paulus Panggul menolak memberikan keterangan terkait besaran anggaran kunjungan kerja (Kunker) 30 DPRD ke Bandung, Provinsi Jawa Barat (Jabar) ,Surabaya, Jawa Timur (Jatim) dan Denpasar, Provinsi Bali selama lima hari.
Paul Panggul ketika dikonfirmasi VoxNtt.com, Kamis (27/4/2017) di ruangannya enggan berkomentar seputar Kunker ke-30 anggota dewan tersebut.
Dia mengatakan tidak akan memberi keterangan. Pihaknya hanya dapat memberikan keterangan kepada Harian Pos Kupang dan Harian Flores Pos karena alasan dua media itu yang bekerjasama dengan Sekwan Mabar.
“Saya tidak bisa e, kami hanya bisa jelaskan di Pos Kupang dan Flores Pos, Kami kerjasama dengan Pos Kupang dan Flores Pos Saja,’’ ujar Panggul.
Anggota DPRD Mabar, Blasius Janu meminta Sekwan agar tranparan kepada publik terkait besaran anggaran Kunker tersebut.
“Sekwan tidak bisa begitu, ini uang rakyat, harus dijelaskan kepada publik terkait besaran anggaran,’’ tutur Janu.
Ketua DPRD Mabar, Blasius Jeramun mengaku tidak memberikan perintah kepada Sekwan untuk tidak memberikan keterangan terkait Kunker ke Bandung, Denpasar, dan Surabaya kepada media.
“Mungkin Sekwan tidak jawab karena dalam berita Pos Kupang kemarin menyebutkan biaya perjalannya Kunker itu mencapai Miliaran rupiah, padahal sebenarnya biayanya tidak sebesar itu,’’ jelas Jeramun.
Seperti diketahui, dalam beberapa hari kedepan Tiga komisi DPRD Mabar akan melakukan Kunker di Tiga Kota besar di indonesia. Komisi A ke Surabaya, Komisi B ke Bandung dan Komisi C ke Bali.
Menurut informasi perjalanan Kunker itu akan menghabiskan ratusan juta rupiah. Namun, Sekwan Paul Panggul kepada salah satu media cetak di Labuan Bajo mengaku perjalanan ke tiga kota itu akan menghabiskan Rp 1,5 Miliar.
Sebelumnya, 15 Maret 2017 lalu, 29 anggota DPRD Mabar melakukan Bimbingan Teknis (Bimtek) di Denpasar. Besaran anggaran Bimtek itu mencapai ratusan juta rupiah. (Gerasimos Satria/VoN)