Kupang, Vox NTT– Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Kupang, St. Fransiskus Xaverius mengutuk keras aksi represif yang dilakukan aparat kepolisian di Makasar yang berbuntut pada penangkapan sejumlah aktivis PMKRI Cabang Makasar saat aksi hari buruh sedunia, Senin (1/5/2017).
Hal ini disampaikan oleh Ketua PMKRI Cabang Kupang, Kristoforus Mbora saat dimintai tanggapannya pada Selasa (2/5/2017) di Marga PMKRI Kupang, Jalan Jend. Soeharto No. 20 Naikoten Kupang.
“Kita mengutuk keras tindakan represif yang dilakukan polisi terhadap saudara kami di Makasar, dan kita minta Kapolri untuk bertanggung jawab atas tindakan yang dilakukan anak buahnya di Makasar itu ” ujar Kristo.
Menurut Kristo apa yang dilakukan aparat kepolisian di Makasar itu sangat memalukan serta dapat merusak citra lembaga kepolisian yang seharusnya menjadi pelayan dan pengayom masyarakat termasuk aktivis dan mahasiswa.
“Mereka (kepolisian-red) mestinya menjadi pelayan, pengayom bagi masyarakat dan dapat memberikan jaminan keamanan terhadap masyarakat termasuk mahasiswa dan aktivis yang melakukan aksi demonstrasi” katanya.
Kristo menambahkan bahwa apa yang dilakukan oleh aktivis mahasiswa di Makasar itu adalah bentuk pertanggungjawaban moral mereka terhadap berbagai problematika sosial yang saat ini sedang melilit bangsa Indonesia.
“Apalagi mereka memperjuangkan nasib buruh yang jarang diperhatikan dari berbagai aspek terutama jaminan kesejahteraannya” tegas Kristo.
Padahal menurut dia aktivis dan mahasiswa itu bisa dijadikan sebagai mitra yang bisa disinergikan dengan kepolisian terutama dalam pembangunan bangsa ini.
Oleh karena itu ia berharap agar polisi harus lebih peka dengan kasus-kasus korupsi atau berbagai skandal lainnya yang menyeret pemerintah.
“Polisi mestinya tak usah risih dengan gerakan-gerakan yang sedang dibangun oleh aktivis mahasiswa, tetapi cobalah lebih peka dengan kasus-kasus korupsi yang melibatkan pemerintah, itu yang harus dilawan oleh Polisi, bukan malah membekingi pemerintah dan berperang dengan masyarakatnya sendiri” tegasnya.
Selain itu Kristo juga meminta kepada pihak kepolisian agar segera membebaskan aktivis PMKRI yang ditangkap itu.
Sebelumnya polisi menangkap Ketua PMKRI Cabang Makasar, Enriko dan tiga rekannya yakni Fensi, Candra dan Timo saat sedang melakukan aksi hari buruh dunia di Makasar. (Boni Jehadin/VoN).