Borong, Vox NTT-Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Manggarai Timur (Nakertrans Matim) berhasil mengagalkan keberangkatan calon Tenaga Kerja asal Paka, desa Gurung Liwut, kecamatan Borong. Korban bernama Elisabet Yohana masih di bawah umur, karena saat ini masih berumur 16 tahun.
Kabid Penempatan dan Penempatan Tenaga Kerja Dinas Nakertrans Matim, Ino Lampur kepada VoxNtt.com melalui pesan WhatsApp, Rabu (3/5/2017), mengatakan korban Elisabet Yohana (16) diajak oleh salah satu calo.
Saat diajak Elisabet kebetulan sedang belanja di salah satu kios pelaku di Paka.
Sang calo yang bernama Mar Saung atau mama Selvi lalu mengajak dan menawarkan korban untuk kerja di Labuan Bajo dengan gaji yang besar.
Karena tergiur dengan janji ini lalu mereka bersepakat dan berangkat menuju Ruteng, Sabtu 29 April 2017. Keesokannya korban ke Ruteng menggunakan travel dan turun di rumah anaknya pelaku.
Sampai di Ruteng keduanya bertemu dan selanjutnya menuju Labuan Bajo.
Disampaikan Ino, ayah korban Petrus Teleng bersama keluarga berusaha menghubungi anak mereka lewat telepon, namun tidak ada jawaban.
Sehingga keluarga kemudian meminta bantuan ke Dinas Nakertrans Matim dan meminta bantuan KP3 di Labuan Bajo.
Atas kerjasamanya kemudian korban berhasil dipulangkan. Pihak Dinas Nekertrans Matim sudah meminta keterangan dari korban dan sudah menyerahkannya kepada pihak keluarga di Paka.
Ino mengharapakan agar kasus seperti korban Elisabet Yohana merupakan yang terkakhir di Matim. Sebaiknya para calon tenaga kerja berangkat melalui Pelaksana Penempatan Tenaga Kerja Indonesia swasta (PPTKIS) yang resmi dan terdaftar di Dinas Nakertrans Matim.
Dikatakan, selama ini pihaknya sudah menyampaikan kepada pemerintah di tingkat bawah agar jika ada petugas yang merekrut tenaga kerja segara dilaporkan ke pemerintah di tingkat atas atau pihak keamanan.
Perusahan mereka belum melakukan perpanjangan lagi surat izin, surat tugas kordinator, dan petugas lapangannya.
“Sehingga jika ada calo yang mengaku dari perusahaan sebaiknya ditanyakan kepada pemerintah,” jelas Ino. (Nansianus Taris/VoN)