Labuan Bajo,Vox NTT- Wakil Bupati (Wabup) Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Maria Geong mengaku dalam pembangunan Pariwisata di wilayah itu masih dipenuhi banyak kendala yang harus segera dibenahi.
Untuk menyelesaikan kendala itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mabar memiliki program Gerakan Membangun KampungKu (Gerbangku). Program ini hadir untuk menopang pembangunan sektor pariwisata Mabar, khususnya Labuan Bajo.
Program Gerbangku menurut Wabub Geong bertujuan dalam rangka menghidupkan sumber daya yang dimiliki masyarakat lokal beserta kearifannya untuk diperkenalkan kepada wisatawan.
Hal itu disampaikan Maria Geong saat menjadi narasumber mewakili Pemkab Mabar dalam diskusi bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Minggu (7/5/2017) bertempat di Hotel La Prima Labuan Bajo.
Dia mengatakan kendala dalam mengurus pariwisata yakni persoalan karcis masuk obyek wisata yang belum jelas, buku panduan obyek wisata yang dipegang oleh guide yang belum ada, kalender tahunan untuk mempromosi wisata yang belum ada, kerajinan tangan masyarakat lokal, pelayanan yang belum maksimal di lokasi obyek wisata serta fasilitas pendukung pada obyek wisata.
Selain itu,banyak sumber daya yang malah menjadi korban di tengah pembangunan yang sedang berjalan. Baik itu menjadi korban humman traficking atau juga menjadi pekerja di luar daerah.
Geong berharap dengan program Gerbangku yang dicanangkan oleh Pemkab Mabar itu nantinya dapat mengatasi semua kendala tersebut.
“Kita ingin program Gerbangku nantinya menjadi pelopor agar semua kendala yang menjadi hambatan saat ini bisa diatasi,” harap Geong.
Anggota DPR RI, Johnny G Plate mengatakan pembangunan di sektor pariwisata di Mabar akan maju jika semua masyarakat lokal terlibat langsung dalam dunia pariwisata. Dengan keterlibatan masyarakat lokal, maka akan membawa dampak ekonomi yang bagus.
“Masyarakat lokal jangan jadi penonton tetapi terlibat langsung dalam mengurus sektor pariwisata di Mabar,” ujar Johnny G Plate.
Perwakilan OJK, Djustini Septiana dalam diskusi itu mengatakan, pihaknuya bertugas mengawasi lembaga keuangan yang ada di Indonesia. Selain itu mengedukasi masyarakat agar menggunakan dana pada lembaga keuangan yang sehat dan tentunya lembaga tersebut dalam pengawasan OJK.
Menurutnya, sektor pariwisata di Labuan Bajo memiliki banyak kendala yakin transportasi yang belum memadai. Infrastruktur pendukung pariwisata itu sendiri belum ditata maksimal.
Masyarakat atau pelaku pariwisata di Labuan Bajo selain mengharapkan pembangunan infrastruktur dari pemerintah, juga harus didukung,pihak swasta.
Sementara Kepala Bank NTT Cabang Labuan Bajo, Petrus Klaver mengatakan pada prinsipnya Bank NTT telah siap membantu kelompok Usaha Mikoro Kecil Menengah (UMKM) di Mabar yang membutuhkan dana untuk modal usaha. Tentunya dengan memenuhi segala persyaratan yang telah ditentukan oleh Bank NTT Area. (Gerasimos Satria/VoN)