Maumere, Vox NTT- Komunitas Seminari St. Petrus Ritapiret, Nita, Maumere berharap gerakan dukungan terhadap Polri dalam memberantas radikalisme di Indonesia menjadi gerakan bersakal nasional.
Oleh karenanya, pada Minggu (7/5/2017) sejumlah perwakilan lembaga pengembangan calon imam tersebut mendatangi Polres Sikka dengan membawa sejumlah karangan bunga.
“Mudahan-mudahan masyarakat melihat ini dan melakukan hal serupa di seluruh Indonesia minimal di NTT,” ujar RD. Inocentius Mansur, Pr kepada VoxNtt.Com di halaman Polres Sikka.
Menurut dia, Polri dan TNI telah diberi tugas untuk menjaga keutuhan dan keamanan bangsa ini. Polri diharapkan mampu mencegah lahirnya ormas-ormas radikal di NTT.
Pernyataan rohaniwan ini memperkuat pernyataan Gubernur NTT, Frans Lebu Raya yang menolak kehadiran ormas radikal di NTT.
“Kami percaya pada Pancasila dan karenanya kami tidak ingin negara ini tunduk atau jatuh ke tangan kelomlok-kelompok radikal,” terangnya.
Selain RD. Inocentius Mansur, Pr, turut hadir pula Praeses Seminari St. Petrus Ritapiret, RD. Philips Ola Daen, Pr yang secara khusus mendampingi 20 an frater (calon imam).
Para calon imam yang hadir merupakan utusan masing-masing tingkat. Rombongan tersebut diterima oleh Kabag Sumber Daya (Sumda), Kompol Surya Wiriawan.
Selanjutnya karangan bunga yang berjumlah kurang lebih 6 buah tersebut ditempatkan di depan pintu masuk gedung utama Polres Sikka.
Pada masing-masing karangan bunga tersemat seruan dukungan Sementara itu, Wakapolres Sikka, Kompol Muhamad Saleh menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan Komunitas Ritapiret.
Ia berjanji pihaknya akan bekerja sebaik-baiknya untuk mencegah hadirnya kelompok-kelompok radikal di Sikka.
“Syukurlah sampai saat ini belum ada kelompok radikal di Sikka dan kita berharap ke depannya tidak ada,” ujar Saleh. (Are De Peskim/VoN)