Bajawa, Vox NTT-Seksi pencegahan dan pengendalian penyakit menular dinas kesehatan provinsi NTT, bersama Dinas kesehatan kabupaten Ngada, menggelar pertemuan sosialisasi filariasis atau penyakit kaki gajah di hotel Korina Bajawa. Kegiatan itu, dihadiri oleh para camat, kepala puskesmas dan stakeholder terkait.
Dalam pemaparannya, dokter Maria Saragih dari dinkes Provinsi menyampaikan bahwa kabupaten Ngada menjadi salah satu daerah endemis filariasis dengan risiko penularan diantara penduduk yang cukup tinggi.
Untuk menghentikan kata dia, penularan filariasis atau penyakit kaki gajah ini ada dua program strategis yanng dilakukan yakni memutus mata rantai penularan dengan propram Pemberian Obat Pencegahan Masal atau OPM.
Program kedua adalah upaya pencegahan serta membatasi kecacatan dengan melaksanakan program penatalaksanaan penderita filariasis.
Sementara itu Kepala Bidang Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada, Agung Artanaya dalam pemaparannya menyebutkan saat ini ada 36 kasus filariasis yang terjadi di kabupaten Ngada.
“Jika satu kasus filariasis diprediksi terjadi sepuluh kasus lanjutan yang gejalanya belum nampak”kata Agung.
Untuk itu dinas kesehatan mengagendakan beberapa kegiatan prioritas seperti pemberian obat filariasis selama lima tahun berturut turut, sosialisasi filariasi ke seluruh wilayah di kabupaten Ngada, menentukan pos-pos minum obat di kecamatan.
Dijelaskan, tahun 2016 capaian penduduk sasaran di Ngada yang mengkonsumsi obat filariasis mencapai 84,4 persen dan kecamatan Wolomeze menjadi satu satunya kecamatan yang telah mencapai target pemberian obat hingga seratus persen.
Diharapkan bahwa ada peningkatan kesadaran dan jumlah penduduk yang mengkonsumsi obat filariasis di tahun tahun mendatang hingga tahun 2020. (Arkadius Togo/VoN).